Sebagaimana dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit, Presiden menyadari bahwa pekerjaan rumah dalam menyiapkan dan mengantarkan anak-anak untuk memasuki masa depan masih cukup banyak. "Kita juga masih melihat berbagai tindak kekerasan terhadap anak, mulai dari perdagangan anak, tindak diskriminasi, narkoba, kekerasan seksual, sampai dengan berbagai tindak kekerasan lainnya terhadap anak," ucap Presiden.
Â
Presiden menekankan bahwa langkah pencegahan dan penanggulangan masalah kekerasan pada anak-anak harus benar-benar kongkret, mengingat kekerasan dan pengabaian terhadap hak anak ini bisa terjadi dimana saja, baik di rumah, di lingkungan sekitar, di sekolah dan di tempat umum lainnya.Â
Â
Presiden menyadari bahwa Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karenanya, Pemerintah akan melibatkan keluarga dan sekolah. "Kita perlu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mewujudkan perlindungan dan tumbuh kembang anak," ujar Presiden.
Â
Lingkungan kondusif di keluarga adalah melalui meningkatkan peran keluarga bagi tumbuh kembang anak sehingga orang tua atau keluarga dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Sedangkan sekolah harus menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak untuk belajar. "Hentikan bullying di sekolah-sekolah," ucap Presiden.
Â
Presiden menggarisbawahi peran penting media, terutama Televisi dalam upaya pencegahan kekerasan pada anak. "Untuk itu saya menghimbau agar tayangan media televisi bisa menumbuhkan semangat positif serta menanamkan nilai-nilai budi pekerti," kata Presiden.
Â
Presiden juga meminta dilakukan kampanye peningkatan kepedulian masyarakat agar tidak terjadi pembiaran kekerasan terhadap anak. "Dan penyadaran pada masyarakat terhadap pemenuhan hak-hak anak," kata Presiden. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?