"Mari kita ciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak kita," kata Ibu Ani dalam acara puncak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Istana Negara Jakarta, Jumat (30/5).
Menurut Ibu Ani, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menjelaskan kepada masyarakat jika bahaya asap rokok tidak lebih ringan dari rokok. "Mari kita ingatkan mereka agar tidak menyesal kemudian," kata Ibu Negara seraya menambahkan bahwa dampak rokok dan asapnya memang tidak langsung kelihatan.
Ibu Ani juga mengingatkan bahwa merokok selain merugikan kesehatan juga merugikan keuangan keluarga, apalagi untuk keluarga miskin. "Alangkah baiknya jika uang untuk rokok digunakan untuk makanan bergizi," katanya.
Pada kesempatan itu Ibu Ani juga mengatakan rokok adalah pintu gerbang menuju perilaku yang tidak baik. "Pertama merokok lalu dapat berlanjut ke ganja, minuman keras, narkotika," katanya.
Oleh karena itu, kepada orang dewasa yang terlanjur merokok hendaknya segera berhenti, apalagi anak-anak ada kecenderungan untuk meniru perilaku orang tuanya, kata Ibu Ani. "Anak-anak juga harus berani menolak rokok, biarLah dikatakan jadul (kuno) tidak perlu takut," seraya menambahkan bahwa ia dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga tidak merokok.
Disebutkan bahwa asap rokok juga mengandung zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok sehingga dapat merusak kesehatan, bahkan hingga mengancam jiwa yang berakibat fatal pada kematian.
Oleh karena itu ,pemerintah bertekad untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak-anak Indonesia dari zat adiktif berbahaya seperti radioaktif, arsen, sianida dan karbon monoksida (CO) serta nikotin yang bersifat candu.
Pada acara peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada 31 Mei itu hadir pula Ibu Mufidah Jusuf Kalla, para istri menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta dan 250 anak-anak Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.
Sumber :
www.mediaindonesia.com