Ibu Negara: Temui Masyarakat untuk Mendengar Aspirasi dan Potensi Daerah

 
bagikan berita ke :

Jumat, 08 April 2016
Di baca 840 kali


Ibu Iriana menyampaikan, masyarakat yang memilih kepala daerah pemenang pasti akan kecewa jika istri Sang Kepala Daerah pilihannya tidak aktif berkegiatan. Dan yang terpenting, setelah para suaminya terpilih, para istri pendamping jangan sampai turun semangat, seperti dilansir Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

 

"Saya yakin, semua Ibu-ibu yang hadir di sini tidak akan turun semangat," tutur Ibu Iriana seraya menegaskan pentingnya pula semangat untuk terus belajar. "Saya sendiri juga masih banyak belajar, karena tanpa belajar kita tidak akan tahu apa yang kita kerjakan," tuturnya.

 

Yang terpenting, Ibu Iriana menegaskan, sebagai pendamping kepala daerah para istri harus sering bertemu dengan masyarakat dari berbagai lapisan, terutama dengan ibu-ibu PKK. “Saya sendiri sudah 10 tahun menjabat menjadi ketua (PKK) tapi masih selalu kangen bertemu masyarakat yang ada di bawah. Alhamdulillah Pak Jokowi sering blusukan,” ucap Ibu Iriana.

 

Dengan melakukan blusukan, lanjut Ibu Iriana, para pemimpin dapat mengetahui kondisi wilayahnya secara langsung. Maka, untuk istri Gubernur misalnya, Ibu Iriana meminta setidaknya mereka mendatangi satu per satu kabupaten-kabupaten yang ada di provinsinya. Jika semua sudah selesai dikunjungi, "Kunjungan itu dapat diulangi lagi putarannya dari awal," kata Ibu Iriana berbagi kiat.

 

Kembangkan Potensi Daerah

 

Dalam pandangan Ibu Iriana, pertemuan  masyarakat juga menambah wawasan istri kepala daerah. Banyak keluhan  masyarakat akan langsung sampai ke telinga pendamping kepala daerah. Tak hanya keluhan, "Para istri kepala daerah juga dapat langsung mempelajari potensi daerahnya masing-masing,"kata Ibu Iriana.

 

Pengumpulan aspirasi masyarakat dan potensi daerah ini dapat berjalan edektif melalui PKK. Sebab, di PKK ada empat kelompok kerja (Pokja). “Para ibu harus menguasai kegiatan PKK dan mengetahui apa yang tengah berlangsung di semua Pokja, satu hingga empat," kata Ibu Iriana. Tentu saja, Ibu Iriana tidak bermaksud menggurui karena di antara para istri sudah ada ibu gubernur atau bulati/walikota yang sudah berpengalaman. "Yang saya maksudkan adalah kita semua harus tetap semangat," tegasnya.

 

Ibu Iriana lantas mengisahkan kunjungannya ke Papua dan Maluku, beberapa hari sebelumnya bersama Presiden Joko Widodo. Saat itu udara sungguh panas. “Di sana hawanya panas sekali, sebagai pendamping saya tetap bersemangat mengikuti Bapak. Kulit saya kan hitam, di sana ya jadi tambah hitam,” ujar Iriana berseloroh.

 

Di awal sambutannya, Ibu Iriana memuji Ibu Mufidah Jusuf Kalla (JK). “Selaku Ibu Wakil Presiden Repubik Indonesia, beliau ini nggak lelah-lelahnya, kemarin habis mendampingi Pak JK ke China, ke Inggris, ke Amerika, ke Jepang, tapi beliau tetap segar dan hadir disini,” ucap Ibu Iriana. Umumnya, lanjut Ibu Iriana, setelah bepergian jauh orang pasti mengalami jetlag, karena perbedaan waktu. “Tapi beliau tetap dengan semangat hadir untuk bertemu dengan ibu-ibu semua,” ujar Ibu Iriana.

 

Ibu Iriana juga menyampaikan apresiasi kepada para istri kepala daerah yang telah hadir dengan baju daerah masing-masing. “Ini dapat memompa semangat para perajin di daerah," katanya. Kekayaan budaya ini juga menunjukkan betapa hebatnya Indonesia.  "Alhamdulillah sekarang kita bisa memakai pakaian dalam berbagai corak dan ragam warna, tetapi tetap satu Indonesia,” pungkas Ibu Iriana. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0