Jakarta: Industri kain adat sebagai produk kerajinan yang menunjang industri fashion merupakan pilar penting pengembangan ekonomi kreatif. "Selain membantu masyarakat dalam jumlah besar dan memperluas lapangan kerja, juga merupakan sumber devisa yang besar bagi negara," kata Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono dalam sambutannya ketika membuka Pameran Kain Tradisional Nusantara ke-2 dengan tema `Seni Kriya Wastra - Art To Wear, Beyond Fashion, di Balai Sidang Senayang, Jakarta, Rabu (15/4) pagi.
Sejalan dengan harapan Presiden SBY, lanjut Ibu Ani, di tengah krisis global yang terjadi sekarang ini, maka produk buatan Indonesia harus dapat lebih kompetitif dibandingkan produk luar negeri. "Harga diusahakan lebih murah tetapi kualitasnya tetap baik," Ibu Ani menambahkan
Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta merupakan pangsa pasar yang besar. Jumlah itu akan terus bertambah karena angka pertambahan penduduk 1,27 persen pertahun. Kondisi ini harus dimanfaatkan untuk melebarkan pasar dalam negeri sendiri untuk produk dalam negeri kita. Negara sebesar Indonesia, tentu menjadi incaran berbagai produk luar negeri. "Oleh karena itu, marilah kita bertekad untuk menjaga pasar kita jangan sampai direbut oleh mereka," Ibu Negara menegaskan.
Untuk itu Ibu Ani menekankan perlunya membangun kebanggaan dan cinta produk dalam negeri sendiri. "Pemerintah, melalui departemen terkait akan mendorong peningkatan kualitas produksi," ujar Ibu Ani.
Pada masa krisis global sekarang ini, bangsa Indonesia perlu meningkatkan upaya dalam membangun kemandirian di bidang ekonomi, mengurangi ketergantungan konsumsi produk impor. "Mari tingkatkan daya kreatif kita untuk mengubah krisis menjadi sebuah kesempatan," Ibu Ani menandaskan.
Ibu Negara yakin, situasi krisis global menjadi batu pijakan dalam membangun kesadaran akan pentingnya menggunakan produk dalam negeri. "Kesadaran seperti ini bukan sekedar bagaimana produk lokal bisa diserap pasar, tapi lebih jauh lagi, masyarakat harus sadar, nasionalisme diperlukan untuk mendorong berkembangnya industri nasional kita agar mampu bersaing di pasar internasional," Ibu Ani mengingatkan.
Sumber:
http://www.presidensby.info/ibunegara/index.php/fokus/2009/04/15/487.html
Sejalan dengan harapan Presiden SBY, lanjut Ibu Ani, di tengah krisis global yang terjadi sekarang ini, maka produk buatan Indonesia harus dapat lebih kompetitif dibandingkan produk luar negeri. "Harga diusahakan lebih murah tetapi kualitasnya tetap baik," Ibu Ani menambahkan
Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 230 juta merupakan pangsa pasar yang besar. Jumlah itu akan terus bertambah karena angka pertambahan penduduk 1,27 persen pertahun. Kondisi ini harus dimanfaatkan untuk melebarkan pasar dalam negeri sendiri untuk produk dalam negeri kita. Negara sebesar Indonesia, tentu menjadi incaran berbagai produk luar negeri. "Oleh karena itu, marilah kita bertekad untuk menjaga pasar kita jangan sampai direbut oleh mereka," Ibu Negara menegaskan.
Untuk itu Ibu Ani menekankan perlunya membangun kebanggaan dan cinta produk dalam negeri sendiri. "Pemerintah, melalui departemen terkait akan mendorong peningkatan kualitas produksi," ujar Ibu Ani.
Pada masa krisis global sekarang ini, bangsa Indonesia perlu meningkatkan upaya dalam membangun kemandirian di bidang ekonomi, mengurangi ketergantungan konsumsi produk impor. "Mari tingkatkan daya kreatif kita untuk mengubah krisis menjadi sebuah kesempatan," Ibu Ani menandaskan.
Ibu Negara yakin, situasi krisis global menjadi batu pijakan dalam membangun kesadaran akan pentingnya menggunakan produk dalam negeri. "Kesadaran seperti ini bukan sekedar bagaimana produk lokal bisa diserap pasar, tapi lebih jauh lagi, masyarakat harus sadar, nasionalisme diperlukan untuk mendorong berkembangnya industri nasional kita agar mampu bersaing di pasar internasional," Ibu Ani mengingatkan.
Sumber:
http://www.presidensby.info/ibunegara/index.php/fokus/2009/04/15/487.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?