Indonesia - Brasil Sepakati Kemitraan Strategis

 
bagikan berita ke :

Rabu, 19 November 2008
Di baca 901 kali


Kesepakatan kemitraan strategis itu dituangkan dalam nota kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan Brasil yang ditandatangani wakil pemerintah Indonesia Menlu Hassan Wirajuda dan Menlu Brasil Celso Amorin di Palacio do Planalto Brasilia, Rabu.

Penandatanganan dilakukan setelah pertemuan bilateral Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula Da Silva di kantor Presiden Brasil tersebut.

Selain nota kesepahaman mengenai kemitraan strategis, di hadapan kedua presiden itu juga ditandatangani kesepahaman mengenai kerjasama di bidang pertanian antara Mentan Anton Apriyantono dan Menteri Meksiko Reinolds Stephanes, dan kesepahaman untuk kerjasama di bidang energi yang ditandatangani Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Meksiko Edson Lubao.

Menlu Hassan dan Menteri Celso Amorin juga menandatangani kesepahaman mengenai kerjasama pengurangan kemiskinan.

Saat berbicara dalam jamuan makan siang resmi, Presiden Yudhoyono mengharapkan kesepakatan tersebut semakin mempererat hubungan kedua bangsa dan negara yang telah terjalin 55 tahun.

"Sudah waktunya Indonesia dan Brasil membangun kerangka dan dimensi baru dalam hubungan kedua negara," kata Presiden Yudhoyono.

Menurutnya, Indonesia dan Brasil memiliki agenda yang sama dalam mengembangkan demokrasi, menjaga stabilitas politik, menjaga pertumbuhan ekonomi, meningkatkan ketahanan pangan dan energi, memerangi kemiskinan, dan menyelamatkan hutan hujan tropis dan memajukan perdamaian dunia.

"Dengan semua ini Indonesia dan Brasil bukan saja mitra yang alami semata tetapi juga mitra yang dapat memberikan kontribusi penting dalam mencari solusi terhadap berbagai isu-isu global," katanya.

Presiden mengharapkan kemitraan strategis ini akan semakin meningkatkan hubungan yang semakin bermakna dan kerjasama di berbagai bidang, terutama di saat krisis keuangan global saat ini.

"Upaya ini semakin penting di tengah situasi krisis keuangan global yang memerlukan upaya kita bersama untuk mengatasinya. Saya melihat perlu semakin memadukan potensi, keunggulan dan pengalaman kita masing-masing," katanya.

"Di masa depan, Indonesia dan Brasil sebagai negara dengan potensi pertanian yang besar bisa saling mempertukarkan dan saling melengkapi produksi masing-masing. Nilai perdagangan 9 bulan terakhir pada 2008 mencapai 1,7 miliar dolar AS dan perlu kita tingkatkan lagi," katanya.

Presiden Lula dalam kesempatan itu mengharapkan peningkatan perdagangan kedua negara bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kedua negara.

"Tahun lalu nilai perdagangan mencapai 1,5 miliar dolar AS, tahun ini sekitar 2 miliar dolar AS dan tahun depan bisa 3 miliar dolar AS," katanya.

Presiden Lula mengharapkan kemitraan strategis ini semakin membuat hubungan kedua negara semakin dekat dan semakin mengerti kebutuhan masing-masing negara.

"Dengan kerjasama ini, saya yakin kedua negara setelah krisis ini semakin kuat dan bagus," katanya.

Usai pertemuan bilateral itu, Presiden Yudhoyono bertemu dengan Ketua Senat Brasil Garibaldi Alves dan Ketua DPR Arlindo Chinaglia Junior.




Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/11/19/indonesia--brasil-sepakati-kemitraan-strategis/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0