"Untuk batas darat segera menyelesaikan 2 unresolved segments batas darat dan untuk batas laut memulai perundingan di segmen bagian utara Timor Leste pada kuartal pertama 2016," tutur Presiden.‎
Di bidang energi, lanjut Presiden, Indonesia-Timor Leste akan terus
menguatkan kerja sama‎ baik pengembangan bisnis downstream dan kerja
sama pengelolaan LNG. Sementara itu, di bidang infrastruktur, BUMN
Indonesia siap meninggkatkan partisipasinya dalam pembangunan
infrastruktur di Timor Leste. "T‎ahun 2011-2015, BUMN Indonesia telah
melakukan kerja sama pembangunan infrastruktur senilai USD 344 juta
dan tahun 2016 kerja sama diharapkan dapat ditingkatkan menjadi senilai
Rp 7 triliun," ujar Presiden.‎
Di bidang kesehatan, Presiden menginginkan Indonesia menjadi mitra utama
penyedia obat-obatan dan alat-alat kesehatan bagi Timor-Leste. "Di
bidang perbankan dan telekomunikasi, kerjasama akan terus kita
optimalkan lagi, baik di bidang perbankan bank mandiri yang telah
beroperasi sejak 2003 dan PT Telkom Indonesia yang telah beroperasi
sejak 2013," ucap Presiden.‎
Untuk People-to-people contacts, Presiden mengatakan bahwa kedua negara akan menguatkan konektivitas udara.‎ "Indonesia siap membantu rencana Timor-Leste membangun maskapai nasional termasuk pelatihan pilot dan kru pesawat," ujar Presiden.‎
Di akhir pertemuan, Presiden Jokowi dan PM Rui Maria de Araujo
menyaksikan penandatanganan 5 MoU di bidang kearsipan, pemuda dan
olahraga, meteorologi, klimatologi dan geofisika, energi dan IUU
Fishing. (Humas Kemensetneg)