"Pemerintah Indonesia berencana memberikan bantuan peningkatan kemampuan pada 1.000 warga Palestina melalui berbagai pelatihan selama lima tahun. Jadi, sekitar 200 tiap tahun," kata Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika Departemen Luar Negeri Primo Alui Joelianto di Jakarta pada Kamis menjelang pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA) untuk Palestina pekan depan.
Menurut Primo, pelatihan oleh pemerintah Indonesia itu merupakan bagian dari tekad, yang digalang bangsa Asia-Afrika untuk mendukung Palestina.
"Negara Asia-Afrika kembali menekankan dukungannya pada kedaulatan Palestina sebagaimana semangat KAA 1955 di Bandung," katanya dengan menambahkan bahwa setelah lebih dari 50 tahun konferensi bersejarah itu, Palestina ternyata belum merdeka.
Negara Asia dan Afrika, tambah dia, sepakat memberikan bantuan peningkatan kemampuan bagi Palestina dalam menyiapkan kemerdekaannya.
Menurut Primo, Palestina telah menyerahkan daftar 94 kegiatan pembangunan kemampuan, yang dibutuhkan.
"Program itu nantinya ditawarkan kepada seluruh negara peserta konferensi tersebut," katanya.
Sementara itu, Dutabesar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdevi mengatakan bahwa usaha negara Asia-Afrika dalam memberikan bantuan peningkatan kemampuan sangat penting bagi Palestina.
Menurut dia, Palestina tidak mempermasalahkan tekad bantuan itu, karena yang lebih penting adalah dukungan moral dari negara Asia dan Afrika pada kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Pemerintah Indonesia dan Afrika Selatan menjadi tuan rumah bersama Konferensi Asia Afrika untuk pembangunan kemampuan Palestina di Jakarta, 14-15 Juli 2008, yang akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada kesempatan sebelumnya, Jurubicara Departemen Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan bahwa konferensi tersebut berbeda dengan konferensi donor di Paris beberapa bulan lalu, karena KAA untuk Palestina kali ini lebih menekankan pada pembangunan kemampuan.
"Negara Asia-Afrika memiliki pengalaman dalam pembangunan. Upaya kami tentunya nanti dapat melengkapi upaya dunia dalam membantu Palestina," katanya.
Sementara itu, Direktur Kerjasama Intra-Kawasan Asia-Pasifik dan Afrika Departemen Luar Negeri Ibnu Hadi mengatakan negara Asia-Afrika, yang sebagian besar adalah negara berkembang, bertekad memberikan bantuan teknis kepada Palestina.
"Ini adalah program antar-pemerintah, tapi tidak tertutup keterlibatan swasta. Pemerintah Indonesia juga berencana mengajak pihak swasta," katanya.
Ketika ditanya lebih lanjut apakah pemerintah Indonesia berencana mengundang Hamas dalam konferensi tersebut, Ibnu Hadi mengatakan undangan ditujukan kepada pemerintah Palestina, tidak secara khusus kepada pihak tertentu di Palestina.
Selain negara Asia-Afrika, menurut Ibnu Hadi, diundang juga sejumlah negara berkembang dari kawasan Amerika Latin, antara lain Kuba, Brasil, dan Venezuela.
"Tujuan akhirnya adalah memberikan penegasan kesiapan Palestina," katanya.
Sebelumnya, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas dalam lawatannya ke Indonesia pada akhir 2007 menyatakan menyambut baik rencana Indonesia menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Sementara itu, pada akhir 2007 dan awal 2008, dua konferensi lain mengenai Palestina diselenggarakan, yaitu Konferensi Annapolis di Amerika Serikat, yang berusaha mendudukkan Israel dan Palestina dalam satu meja perundingan, dan Konferensi negara donor (Uni Eropa) untuk dukungan atau bantuan ekonomi bagi Palestina di Paris.
Â
Â
Â
Â
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/7/11/indonesia-akan-bantu-tingkatkan-kemampuan-1000-warga-palestina/
http://www.antara.co.id/arc/2008/7/11/indonesia-akan-bantu-tingkatkan-kemampuan-1000-warga-palestina/
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?