Kedua Kepala Negara beserta delegasi membahas sejumlah kerja sama untuk meningkatkan hubungan bilateral. Sejumlah kesepakatan dihasilkan dalam pertemuan tersebut, salah satunya adalah kesepakatan kerja sama di bidang politik dan keamanan.
Â
Berdasarkan rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dalam bidang politik, kedua negara sepakat untuk menjaga perdamaian dan stabilitas pembangunan di kawasan Asia serta pemberlakuan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik. Sedangkan dalam bidang keamanan, kedua negara sepakat untuk bersama-sama menanggulangi ancaman terorisme, ekstrimisme, perdagangan narkotika, dan kejahatan internasional lainnya.
Â
"Kita membahas penguatan kerja sama bilateral di beberapa bidang. Yaitu yang pertama, peningkatan kerja sama keamanan termasuk di dalamnya memerangi terorisme serta memberantas peredaran narkoba," terang Presiden Jokowi dalam keterangan persnya.
Â
Dalam pertemuan tersebut, turut disepakati kerja sama industri tekstil dan pengolahan kapas antara Indonesia bersama Tajikistan. Kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian juga dibahas dalam pertemuan ini. Pemerintah Tajikistan dan Indonesia menyambut baik pertukaran pelajar melalui program beasiswa untuk mempelajari kebudayaan, pendidikan dan pelatihan diplomatik.
Â
Menutup keterangannya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah Indonesia dan Tajikistan juga sepakat untuk melakukan pertukaran informasi intelijen di bidang keuangan terkait pencucian uang dan pembiayaan teroris.
Â
"Indonesia menyambut baik penandatanganan beberapa dokumen kerja sama, yaitu bebas visa, kontra terorisme, pertukaran intelijen bidang keuangan terkait pencucian uang serta pembiayaan teroris," tutupnya.
Â
Dalam kunjungannya kali ini, Presiden Rahmon datang bersama sejumlah delegasi di bidang investasi, ekonomi, dan perdagangan. Pimpinan Bank Nasional Tajikistan pun turut serta dalam rombongan. Adapun Presiden Joko Widodo didampingi oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menkopolhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhajir Effendi, serta Sekretaris Kabinet, Pramono Anung.
Â
Pertemuan antara keduanya ditutup dengan jamuan makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta.
Â
Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Emomali Rahmon merupakan tindak lanjut atas pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Tajikistan, Aslov Sirodjidin Muhridinovich pada KTT OKI pada 6 Maret yang lalu. (Humas Kemensetneg)