"Kita telah menjajaki beberapa penguatan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. Akses pasar bagi produk unggulan Indonesia seperti CPO, minyak kelapa dan kertas, perluasan distribusi produk farmasi dan alat kesehatan dari Indonesia ke Ukraina," terang Presiden dalam pernyataan bersama usai pertemuan.
Â
Penjajakan kemungkinan kerja sama di bidang pembuatan turbin pembangkit listrik dan investasi pengolahan cocoa powder di Indonesia juga dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Selain itu, Indonesia menyambut baik kesepahaman dengan Ukraina yang kemudian dituangkan ke dalam bentuk perjanjian kerja sama.
Â
"Kami juga bertukar pikiran mengenai isu-isu strategis di tingkat internasional dan kita menyambut baik penandatanganan empat perjanjian di bidang pertanian, bebas visa, pelatihan diplomatik, dan di bidang pertahanan," imbuh Presiden.
Â
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, senada dengan Presiden Joko Widodo, Poroshenko yang dalam kunjungan tersebut didampingi oleh istri, Maryna Poroshenko, setuju untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia. Bahkan, dirinya tidak bisa menerima selama 20 tahun ke belakang, tidak ada kunjungan dari Presiden Ukraina ke Indonesia.
Â
"Kita setuju untuk melanjutkan kerja sama kedua negara. Sangat tidak bisa diterima bahwa selama 20 tahun tidak ada kunjungan kerja Presiden Ukraina ke Indonesia. Sekarang kita sudah setuju untuk memperdalam dan memperluas kerja sama," terang Petro Poroshenko. (Humas Kemensetneg)
Â
Â