Juru bicara Presiden Dino Patti Djalal di Istana Negara Minggu malam mengatakan pertemuan pertama antara kedua pihak tersebut yang berlangsung sejak Sabtu (20/9) lalu telah berakhir hari Minggu dengan sejumlah kemajuan kesepakatan.
"Pada pertemuan pertama ini muncul kesepakatan semua pihak menahan diri jangan ada sesuatu yang meruntuhkan proses ini. Ini dispakati untuk tidak melakukan aksi kekerasan," kata Dino.
Menurut Dino, pada pertemuan yang dipimpin Wapres Jusuf Kalla itu telah tercapai sejumlah prinsip yang penting, meski ada sejumlah posisi sulit yang masih harus dijembatani.
"Tapi hal terpenting proses ini masih harus berlanjut. Kesepakatan mengenai konflik harus diselesaikan secara damai dan tidak boleh keluar dari konstitusi Thailand," katanya.
Pertemuan pertama ini, katanya juga menyepakati adanya pertemuan ronde berikutnya yaitu putaran kedua pada tanggal 1 - 2 November dan putaran ketiga pada pertengahan November, semuanya di Istana Bogor.
"Kita harap pertemuan masih berlajut dan harus dibangun secara sedikit-sedikit seperti proses di Aceh. Dan juga yang lebih membesarkan hati mereka sepakat putaran kedua membahas politik, tata pemerintahan," katanya.
Selain itu juga akan dibahas soal pertahanan, militer, sosio kultural, ekonomi dan pendidikan.
Pemerintah Indonesia, lanjutnya akan tetap menjadi fasilitator dan mengupayakan kedua pihak merasa nyaman terhadap peran Indonesia ini.
"Peran kita sebagai fasilitator yang tulus. Bagi kita integritas negara Thailand harus tetap terjaga," katanya.
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/9/21/indonesia-dorong-perdamaian-di-thailand-selatan/