Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Kepala Eksekutif Wilayah Administratif Khusus Hong Kong, Carrie Lam Cheng Yuet-ngor di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu siang, (25/04/2018).
Selama pertemuan, kedua pihak membahas upaya peningkatan kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Hong Kong. Saat berkunjung, Carrie Lam memang turut membawa serta delegasi bisnis dan perdagangannya.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut menjelaskan bahwa kedua pihak sepakat untuk meningkatkan perdagangan dan investasi.
"Sangat positif pembicaraan di antara Bapak Presiden dengan Chief Executive. Kita sepakat untuk meningkatkan investasi dan perdagangan. Bahkan mereka sangat membuka diri. Kita juga akan mempergunakan Hong Kong sebagai hub untuk ekspor kita," ujar Enggar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Selain itu, pihak Hong Kong menyampaikan ketertarikannya di sektor infrastruktur yang dibangun pemerintah. Mereka juga menawarkan jasa-jasa pendukung pembangunan infrastruktur seperti peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang dibutuhkan. Seperti yang dikutip dari rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
"Sebagai salah satu sentra keuangan dunia, sebagai sebuah financial hub, tadi dibicarakan mengenai pendanaan infrastruktur dan jasa-jasa pendukungnya. Itu yang mereka tawarkan untuk membantu proyek-proyek infrastruktur dan investasi," kata Kepala BKPM Thomas Lembong dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri turut menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan apresiasinya kepada pemerintah Hong Kong yang terus meningkatkan kualitas perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia yang ada di sana. Salah satu bentuk perlindungan yang dilakukan misalnya melalui amandemen peraturan ketenagakerjaan yang ada di sana.
"Presiden juga minta agar peningkatan perlindungan terus dilakukan seiring meningkatnya masalah TKI kita yang ada di Hong Kong," ucap Hanif.
Sementara itu, dalam keterangannya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menyampaikan rencana Indonesia untuk membangun paviliun Indonesia di Hong Kong yang diharapkan dapat dibuka sebelum akhir tahun ini.
“Itu akan memamerkan secara permanen rencananya semua potensi ekonomi Indonesia. Jadi di situ ada barang-barang ekspor indonesia, konsultasi mengenai investasi dan sebagainya,” ujar Menlu Retno.
Selain itu, ia juga mengemukakan peluang pasar baru di bidang ketenagakerjaan utamanya untuk caregivers dari Indonesia untuk warga lanjut usia di Hong Kong.
“Tetapi ini masih dibahas dari pihak Hong Kong. Dan tentunya kalau sudah selesai internal Hong Kong maka akan dikomunikasikan ke Indonesia mengenai peluang untuk mengisi caregivers di Hong Kong dengan komponen juga pendidikannya,” ucapnya. (Humas Kemensetneg)