Indonesia Jalan Politik Bebas Aktif

 
bagikan berita ke :

Rabu, 12 Maret 2008
Di baca 996 kali

Hal itu dikatakan Presiden SBY dalam keterangan persnya, Selasa (11/3) malam, di Joumhouri Palace, Kompleks Sad Abad, di Teheran, Iran.

Menurut Presiden, era sekarang ini bukan era perang dingin. "Kalau dulu era negara A masuk blok yang satu, negara B masuk blok yang lain, dan berhadap-hadapan dalam suasana permusuhan. Tapi era sekarang ini, sesungguhnya bagaimana menjalin partnership dan kerjasama dalam arti yang luas. Oleh karena justru Indonesia ingin benar-benar menjalankan politik bebas dan aktif. Indonesia ingin berperan dengan kedaulatan yang dimiliki, peran yang tentunya konstruktif bagi hubungan antar bangsa.,” kata Presiden.

Menurut Presiden, kunjungannya ke Iran tidak berarti lantas menabuh genderang perang dengan negara-negara Barat. Demikian pula sebaliknya kalau saya berkunjung ke negara Barat, tidak berarti memusuhi Iran. Sama saja kalau kita membangun kerjasama dengan China tidak berarti kita meninggalkan Jepang dan Korea ,” ujar Presiden.

Oleh karena itu, lanjut Presiden, kunjungannya ke Iran ini harus dilihat secara jernih. Dan justru dengan persahabatan dengan negara manapun, ada kalahnya kita berbeda pendapat, misalnya kita dengan Australia, dengan Amerika, Irak, China dan negara manapun. Namun saya berprinsip meskipun sekali-kali kita berbeda pendapat tetapi sesungguhnya persahabatan, kerjasama tidak boleh putus oleh satu dua pendapat isu yang berbeda.,” ujarnya. "Sebab itulah saya melakukan kunjungan ke Iran, tanpa harus merasa was-was kalau ini dianggap menentang sebuah kekuatan. Karena saya menyakini bahwa ini semestinya kita jalankan, kita lakukan sebagai negara yang berdaulat yang punya posisi," kata Presiden.
 
 
 
http://www.presidensby.info/index.php 
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0