Indonesia Memasuki Peradaban Baru, Peradaban Transportasi Massal di Bawah Tanah

 
bagikan berita ke :

Kamis, 08 Oktober 2015
Di baca 974 kali

Selain meninjau perkembangan proyek terowongan Presiden juga menyaksikan proses pembuangan tanah dari pengerukan di dasar terowongan. Pembangunan terowongan ini, menandakan era baru transportasi bawah tanah. "Kita memasuki peradaban baru, peradaban transportasi massal di bawah tanah," kata Presiden. Sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.

 

Pembangunan terowongan di bawah tanah merupakan sejarah. Oleh karena itu, Presiden meminta semua pihak untuk mempelajari hal baru termasuk regulasi-regulasi yang ada. "Ruang bawah tanah seperti apa. Ini sejarah, makanya saya ingin pekerjaan subway MRT tidak ada masalah," ujar Presiden.


‎Presiden memperkirakan pemanfaatan ruang bawah tanah akan semakin banyak dilakukan, sehingga regulasi juga harus disiapkan secara nasional. "Saya kira ke depan, pemanfaatan ruang bawah tanah akan sangat banyak di kota kita," ucap Presiden.

 

Presiden mengatakan, bahwa pembangunan MRT bukan hanya membangun, tapi juga banyak terjadi transfer ilmu pengetahuan dan transfer teknologi. "Jadi ini juga memberikan wawasan baru bagi tenaga-tenaga ahli kita, insinyur kita, baik terowongan dibor, langsung diberi blok semen, langsung jadi terowongan," tutur Presiden.

 

Terowongan bawah tanah telah mencapai 12 meter sejak diresmikan pada 21 September 2015. Nanti setiap harinya bisa mencapai 8 meter. Saat ditanya Wartawan, apakah pembangunan terowongan bawah tanah ini sesuai jadwal. "Tadi saya tanyakan kepada Dirut MRT, semuanya masih on schedule," pungkas Presiden.‎ (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0