"Karena memang potensi pasarnya kita terbesar di dunia dengan penduduk muslimnya kenapa ini tidak menjadi fokus dan perhatian kita ini akan menjadi trigger kepada pertumbuhan ekonomi di negara kita," kata Presiden.
Â
Presiden melanjutkan, Indonesia juga patut berbangga karena saat ini tercatat sebagai penerbit sukuk negara terbesar di dunia. Hal tersebut membuktikan bahwa potensi keuangan syariah di Indonesia amatlah menjanjikan.
Â
"Sampai dengan 30 November 2016, penerbitan SBSN kita di pasar internasional telah mencapai USD 10,15 milyar dengan outstanding sebesar USD 9,5 miliar. Artinya, instrumen keuangan berbasis syariah di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan berperan penting dalam kegiatan pembangunan nasional serta peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Â
Dalam rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, namun, Presiden mengingatkan bahwa keberhasilan sukuk negara bukanlah terletak pada seberapa banyak dana yang berhasil dihimpun. Menurutnya, keberhasilan tersebut haruslah diukur dari seberapa besar manfaat yang dapat dihasilkannya.
Â
"Selama 2015 dan 2016, sebanyak Rp20,8 triliun dari sukuk negara sudah digunakan untuk membiayai berbagai proyek yang memberi manfaat bagi rakyat banyak. Pembangunan jalur kereta api, pembangunan jembatan, dan pembangunan jalan dipakai dananya dari sukuk yang tadi. Kemudian juga pembangunan gedung, sarana, dan fasilitas perguruan tinggi keagamaan Islam negeri serta pembangunan dan rehabilitasi berbagai gedung di balai nikah dan juga yang dipakai untuk manasik haji," terangnya.
Â
Meski demikian, potensi tersebut tak hanya terbatas pada sektor keuangan syariah semata. Presiden menyebut bahwa Indonesia juga memiliki potensi-potensi syariah dalam bidang lainnya.
Â
"Bukan hanya yang berkaitan dengan keuangan syariah, bank syariah, dan asuransi syariah. Saya kira banyak hal lain yang bisa kita kembangkan seperti wisata syariah, restoran halal, dan industri syariah," ujarnya.
Â
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengucapkan terima kasih atas peranan seluruh pihak yang bersama-sama dengan pemerintah mendukung dan terus mengembangkan sukuk negara. Ia berharap agar ke depannya sukuk negara menjadi semakin berperan dalam upaya pemerintah untuk menyejahterakan rakyat.
Â
"Untuk itu saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan semua pihak yang turut andil mengembangkan dan menyukseskan kinerja sukuk negara ini. Dan saya berharap semua pihak dapat terus bekerja sama dengan pemerintah ke depannya untuk terus mengembangkan dan menguatkan instrumen sukuk negara. Dengan gotong royong, insya Allah sukuk negara, surat berharga syariah negara akan makin besar peranannya dalam mensejahterakan rakyat kita Indonesia," harap Presiden.
Â
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. (Humas Kemensetneg)