Ia bersama rekan satu tim, Reyhan Pradnya Pradana, memperoleh medali emas dalam kategori biologi. Mereka mengangkat penelitian tentang dampak negatif dari rokok. "Kami sengaja memilih tema itu karena umum, bisa terjadi pada siapa pun dan mudah dipahami," kata Reyhan. Penelitian untuk proyek ini mereka lakukan di Kali Garang, Semarang, selama delapan bulan di bawah bimbingan Ersin Arslan, guru biologi di sekolah mereka.
Tim kedua dari SMU Santa Laurensia, Tangerang, Adrienne T. Sulistyo dan Vici R. Tedja. Mereka meraih medali perak pada kategori kimia dengan proyek penelitian tentang pemanfaatan ekstrak kulit jeruk untuk mengolah limbah styrofoam. "Kami mengajukan dua alternatif untuk pengolahan, yaitu proses kimiawi dan biologi tradisional," kata Adrienne yang saat ini duduk di kelas III IPA.
Kedua tim olimpiade ini berangkat ke Azerbaijan pada 31 Maret lalu. Mereka ditemani para guru pembimbing dan Director Public Affair Surya Institute Sri Setiowati Seful. Sri turut menjadi juri dalam olimpiade tersebut. "Tapi tidak untuk tim Indonesia," ujarnya.
Olimpiade yang baru diselenggarakan kedua kalinya di Azerbaijan ini diikuti 32 negara dengan 74 tim. Tim dari SMU Santa Laurensia baru pertama kali mengikuti ajang olimpiade, sedangkan SMU Semesta tahun lalu ikut serta dan meraih emas. Keberangkatan tim, kata Sri, tidak mendapat sokongan dana khusus dari pemerintah, tapi mereka dibebaskan dari biaya fiskal.
Setyo, Reyhan, dan Adrienne mengharapkan pemerintah lebih peduli pada siswa-siswi berprestasi dan berkeinginan untuk maju.
Â
Â
Â
Â
Sumber:
http://www.korantempo.com/korantempo/2008/04/14/Nasional/krn,20080414,3.id.html
http://www.korantempo.com/korantempo/2008/04/14/Nasional/krn,20080414,3.id.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?