Senin (7/11), Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Sesmen Kemensetneg), Setya Utama, dalam keterangan pers #G20UPDATES yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, memberikan gambaran pada publik tentang kesiapan infrastruktur dan logistik dalam menyambut para Pemimpin G20. Seluruh aspek logistik dan infrastruktur disiapkan dengan mengedepankan prinsip aman dan nyaman guna memberikan pelayanan terbaik kepada para Pemimpin Negara dan Organisasi Internasional yang hadir dalam KTT G20, di Bali, 15-16 November 2022 mendatang.
Setya Utama menjelaskan bahwa kelengkapan infrastruktur dan logistik sudah mulai disiapkan sejak September tahun lalu. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran dukungan acara puncak KTT G20 di Indonesia.
Pemerintah Indonesia menyiapkan Hotel Apurva Kempinski di kawasan Nusa Dua sebagai venue utama perhelatan KTT G20. Serangkaian kegiatan yakni working session yang dimulai pada tanggal 15 November 2022, sosial lunch pada hari yang sama, sampai penyerahan Presidensi G20 dari Indonesia ke India pada 16 November akan diselenggarakan di tempat sini.
Selain itu, di Hotel Apurva Kempinski, juga disiapkan ruangan-ruangan yang dapat digunakan sebagai ruang pertemuan bilateral. Penyiapan ruangan-ruangan ini untuk memgakomodir pertemuan bilateral yang mungkin dilaksanakan di sela-sela waktu pelaksanaan KTT G20 nanti.
Selain Apurva Kempinsky, Pemerintah Indonesia menyiapkan lokasi untuk kegiatan penanaman mangrove pada tanggal 16 November oleh para Pemimpin yang hadir.
Kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kemcana (GWK) juga disiapkan untuk kegiatan jamuan santap malam bagi para Pemimpin dan delegasi KTT G20. Persiapan lokasi yang juga akan menjadi tempat menampilkan pertunjukkan kesenian ini, telah mencapai kurang lebih 95 persen.
Terkait apa yang akan ditampilkan di GWK pada 15 November malam, Setya menyatakan, “Saya tidak akan menyampaikan sekarang, karena itu akan menjadi kejutan bagi tamu-tamu undangan”.
Sementara itu, komitmen dalam mewujudkan green energy ditunjukkan oleh Pemerintah Indonesia dengan menyiapkan kendaraan listrik, baik bagi para Pemimpin, delegasi resmi, maupun jurnalis, untuk berkegiatan di kawasan Nusa Dua.
“Saya punya catatan, ada 836 unit mobil listrik bagi VVIP dan delegasi, yang didukung oleh Hyundai, Toyota, dan Wuling,” ujar Setya Utama.
Sebagai penunjang mobilitas lainnya di kawasan Nusa Dua, disiapkan shuttle berupa bus listrik, yang pengoperasiannya diatur oleh Kementerian Perhubungan.
Penggunaan kendaraan non listrik di kawasan Nusa Dua masih diijinkan dengan pengaturan yang ketat, dan akan semakin terbatas pada tanggal 15-16 November nanti. Setya Utama menambahkan, “Penggunaan kendaraan non listrik masih dimungkinkan, mengingat masih terbatasnya ketersediaan kendaraan listrik saat ini”.
Menanggapi pertanyaan terkait akses bagi masyarakat, pegawai hotel, sampai dengan wisatawan yang bermalam di kawasan Nusa Dua, Setya mengatakan bahwa telah disiapkan penanda berupa kartu pengenal atau gelang akses yang akan terdaftar secara online.
Di akhir keterangannya, Setya Utama menyampaikan himbauan penggunaan kendaraan berukuran besar, khususnya bagi delegasi dengan banyak peserta. (COR/DEW-Humas Kemensetng)