Perjanjian kerja sama antara dua negara tersebut ditandatangani oleh Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar dan rekannya dari Finlandia Paavo Vayrynen di Istana Merdeka Jakarta, Senin (18/2).
"Kerja sama terkait isu perubahan iklim merupakan tindaklanjut dari pertemuan di Bali beberapa waktu lalu," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam konferensi pers bersama Presiden Finlandia Tarja Halonen seusai menyaksikan penandatanganan perjanjian tersebut.
Presiden Yudhoyono menambahkan, sebelumnya antara Indonesia sudah menjalin kerja sama dengan Finlandia di bidang kehutanan dan lingkungan. Dengan penandatanganan itu, Presiden mengharapkan kerja sama akan semakin baik.
Sementara itu Presiden Finlandia Tarja Halomen mengatakan, hubungan kerja sama antara kedua negara akan semakin meningkat. "Konferensi di Bali bagi kami adalah suatu hal yang baik dan saya berharap kita dapat menentukan langkah-langkah kerja sama dalam program pembangunan yang berkelanjutan," tegasnya.
Kerja sama antara Indonesia dan Finlandia yang baru saja ditandatangani antara lain menyepakati suatu upaya bersama untuk mengurangi efek gas rumah kaca dalam penanganan pemanasan global. Juga dibahas mengenai pengembangan kerja sama yang sudah terjalin dalam bidang kehutanan termasuk dalam pembagian pengalaman dalam pengusahaan hutan.
Kedua negara juga menyetujui bahwa ada keterkaitan antara perubahan iklim, ketersediaan energi, keberlanjutan hutan, pembangunan berlanjut dan kemiskinan.
Indonesia dan Finlandia menyetujui pentingnya kerja sama antarnegara untuk menyeimbangkan usaha untuk menangani perubahan iklim, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan.
Pembentukan manajemen kehutanan yang berlanjut, pembangunan komunitas berbasis kehutanan, kerja sama penanganan perubahan iklim global merupakan sejumlah aktivitas yang akan dikembangkan berdasarkan kerja sama tersebut.
http://www.mediaindonesia.com/