Indonesia Tawarkan Sri Lanka Kembangkan Transportasi Kereta Api

 
bagikan berita ke :

Rabu, 03 Agustus 2016
Di baca 630 kali

Siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, menginformasikan, bahwa Ranil Wickramasinghe beserta istri Maithree Wickramasinghe dan delegasi diterima oleh Presiden Joko Widodo sekitar pukul 09.30 WIB. Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo langsung menyambut kedatangan mereka berdua di sisi barat Istana Merdeka. Pertemuan bilateral Indonesia-Sri Lanka ini dilakukan setelah pembukaan pertemuan World Economic Islamic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta pada Selasa, 2 Agustus 2016.

 

Ditemui oleh para jurnalis usai pertemuan bilateral, Presiden Joko Widodo menerangkan, bahwa dirinya menawarkan produk gerbong kereta api buatan Indonesia ke pihak Sri Lanka. Sebelumnya, melalui PT Inka, Indonesia telah mengirimkan produknya ke Bangladesh.

 

"Jadi kita kan sudah mengirimkan kereta api kita dari PT Inka ke Bangladesh. Ini sudah berjalan. Ini kita ikut lelang lagi di Sri Lanka. Dan saya tadi minta agar Perdana Menteri Ranil memberikan perhatian pada produk Indonesia tadi. Kelihatannya diberi lampu hijau," ungkapnya.

 

Presiden Joko Widodo menyebut, langkah ini merupakan awal dari usaha pemerintah Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar ke negara-negara lainnya. Upaya tersebut diharapkan dapat membuka pasar yang lebih besar lagi bagi produk-produk Indonesia untuk masuk ke berbagai negara.

 

"Ya memang kita ini baru pada posisi menjajaki beberapa negara yang memang mempunyai potensi tetapi tidak pernah kita melakukan penetrasi pasar ke negara-negara itu. Ini yang sekarang baru kita mulai," terang Presiden.

 

Sebelumnya, dalam kunjungan kerja pada 26 Mei 2016 ke Jepang, Presiden Joko Widodo telah bertemu dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan minat Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Sri Lanka, terutama dalam hal pengadaan gerbong kereta api. Pembangunan kereta api, termasuk di dalamnya pengadaan gerbong penumpang dan barang, diketahui merupakan salah satu yang termasuk dalam Invesment Propose Sri Lanka 2015-202.

 

Penguatan Kerjasama Penanggulangan Terorisme

 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi yang ikut memberikan keterangan usai pertemuan, menjelaskan bahwa selain membicarakan terkait peningkatan kerja sama di bidang ekonomi, Indonesia dan Sri Lanka juga berbicara untuk memperkuat kerja sama di bidang penanggulangan ekstrimisme dan terorisme. Perdana Menteri Ranil mengharapkan agar Sri Lanka dan Indonesia dapat memperkuat kerja sama di bidang tersebut.

 

"Memang setiap kali kita bicara mengenai penanggulangan ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme, maka Indonesia selalu di pihak terdepan yang diajak bekerja sama. Karena Indonesia dinilai sebagai negara muslim terbesar tetapi sekaligus plural, yang majemuk, yang berhasil untuk menyebarkan toleransi dan moderasi," terang Retno.

 

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut ialah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar Indonesia untuk PBB Desra Percaya. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0