Indonesia Tetap Perjuangkan Tiga Dokumen KAA

 
bagikan berita ke :

Rabu, 22 April 2015
Di baca 1179 kali

Dubes Yuri mengatakan bahwa ada hal yang baru dalam KAA kali ini, yaitu pengaturan kepemimpinan sidang dengan formula Ketua Bersama (Co-Chairmanship), hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan.

Pertama, peristiwa atau event internasional seperti KAA merupakan opportunity untuk Kepala Negara/Pemerintahan untuk bertemu, selain itu akan memberikan memberikan sense of ownership tidak hanya untuk Asia tapi juga untuk Afrika. Kedua, peluang Kepala Negara/Pemerintahan untuk berinteraksi untuk melakukan pertemuan bilateral guna mencari peluang-pelung kerja sama konkrit khususnya di bidang perdagangan dan investasi.

Dubes Yuri juga mengatakan bahwa Pertemuan Puncak KAA kali ini akan meng-endorse dokumen. Dokumen yang telah ditetapkan sudah disiapkan sebelumnya di pertemuan para pejabat senior (Senior Officials Meeting/SOM) dan juga pertemuan tingkat menteri (Ministerial Meeting). “Outcomes documents yang kita sudah siapkan, Inshaa Allah akan di-endorse/diterima para Kepala Negara/Pemerintahan dan menjadi dokumen keluaran dari KTT KAA ini”, ujar Dubes Yuri.

Tiga dokumen yang akan diperjuangkan adalah. Pertama, Pesan Bandung (Bandung Message) yang bersifat visionary ke depan, apa yang kita capai, dan bagaimana mencapainya, Kedua adalah dokumen menghidupkan kembali Kemitraan Strategis Asia Afrika (New Asian African Strategic Partnership/NAASP) merupakan dokumen yang lebih teknis berisi program dan proyek untuk memperkuat kerjasama Asia Afrika di segala bidang, dan juga ada mekanisme untuk memastikan apa yang disepakati akan di tindak lanjuti.

Ketiga adalah dokumen deklarasi dukungan kemerdekaan Palestina. Berisi pernyataan kembali dukungan bagi kemerdekaan Palestina

“Dari tiga dokumen tadi ada satu yang akan di-sign oleh Kepala Negara/Pemerintahan Negara-Negara Asia Afrika, tetapi penanda tangannya bersifat simbolis”, ujar Dubes Yuri.

Dokumen yang dimaksud adalah Bandung Message, penandatangan akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo sebagai tuan rumah penyelenggaraan KAA, dan dua Kepala Negara/Pemerintahan lainnya, masing-masing satu negara mewakili Asia dan satu negara lagi mewakili Afrika.

Sore ini, Presiden Jokowi juga dijadwalkan akan menggelar 5 (lima) pertemuan bilateral dengan sejumlah negara, diantaranya Jepang, Yordania, Tiongkok, Singapura dan satu pertemuan lagi dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0