Inilah Kesepakatan Kerjasama Yang Dicapai Dalam Kunjungan Presiden Jokowi ke PNG

 
bagikan berita ke :

Selasa, 12 Mei 2015
Di baca 3700 kali

Dalam MoU yang ditandatangani dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri ESDM Sudirman Said itu, telah disepakati kerjasama bidang kejahatan lintas batas, yang meliputi baik narkoba maupun terorisme, dan kerjasama peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk eksplorasi minyak dan energi.

Dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri PNG Peter O’Neill di gedung parlemen, Port Moresby, Presiden Jokowi mengatakan Pemerintah Indonesia menyambut baik penandatanganan dua nota kesepahaman ini.

Di bidang ekonomi, Presiden Jokowi dan PM Peter O’Neill sepakat untuk meningkatkan kerjasama di berbagai area, mendorong perdagangan di luar pasar perbatasan, mendorong penguatan kerjasama investasi dan infrastruktur serta menggiatkan keterlibatan swasta di bidang energi telekomunikasi dan perikanan.

“Kita juga sepakat untuk meningkatkan konektivitas,” kata Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, kedua negara sepakat membuka jalur penerbangan antara Garuda Indonesia dan Air Nugini, dengan jalur  Port Moresby-Denpasar-Jakarta dan Port Moresby-Singapura-Jakarta.

“Kita menyambut baik kesepakatan Garuda Indonesia untuk melakukan go share dengan Air Nugini,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menyebut Papua Nugini sebagai tetangga dekat sekaligus sahabat erat Indonesia. Bersama  PM O’Neill, Presiden Jokowi ingin menjadikan momentum peringatan 40 tahun hubungan diplomatik kedua negara lebih dekat dan intensif lagi.

“Untuk kerjasama dan saling mendukung antara Indonesia dan Papua Nugini,” kata Presiden Jokowi.

Dalam kunjungan ke Port Moresby itu, Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Widodo menyempatkan diri  melakukan tatap muka dan berdialog dengan WNI yang tinggal dan bekerja di PNG.

Kepada para pengusaha Indonesia, Presiden Jokowi mengajak untuk  mempererat jalinan kerja sama dengan PNG, terutama dalam perdagangan.

Dalam kunjungan ini, Presiden Jokowi juga melakukan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Sir Michael Ogio dan Ketua Parlemen Hon. Theo Zurenuoc. Presiden Jokowi juga menyampaikan sambutan di hadapan sekitar 150 pengusaha Papua Nugini dan mengajak para pengusaha untuk memanfaatkan berbagai peluang serta meningkatkan hubungan kerja sama antara business to business kedua negara.

Papua Nugini adalah mitra dagang terbesar Indonesia di antara negara-negara kepulauan di kawasan Pasifik. Volume perdagangan antara kedua negara pada 2014 mencapai 206,68 juta dollar AS dengan ekspor Indonesia ke Papua Nugini pada 2014 mencapai 159,12 juta dollar AS. Sementara jumlah warga negara Indonesia yang bekerja di Papua Nugini mencapai lebih dari 1100 orang. (Humas Setkab-Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           5           5           5           5