InnoTalks & Music, Meriahkan Rangkaian Acara Setneg X

Indonesia  | English
bagikan berita ke :

Kamis, 05 Agustus 2021
Di baca 1520 kali

Setelah Setneg X resmi diluncurkan 12 Juli 2021 lalu, salah satu pilar Setneg X yaitu Inno Program yang berfungsi  sebagai platform untuk memberdayakan para inovator melalui peningkatan keterampilan, alokasi sumber daya, dan infrastruktur. Rangkaian acara Inno Program dimulai dari tanggal 2 Agustus 2021 sampai dengan 6 Agustus 2021.

Menggunakan platform digital, Inno Program memulai rangkaian acara yang dinamai Inno Instagram (Innogram)  dan Innovation Talk (InnoTalks) & Music  disiarkan langsung melalui kanal media sosial resmi Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Innogram menggunakan media sosial Instagram dengan konsep diskusi antara host dengan pelaku inovasi terkemuka yang disiarkan langsung melalui Instagram Live dengan durasi 30 menit sedangkan  InnoTalk & Music ini merupakan edisi pertama yang  mengusung konsep diskusi  santai (semi talk show)  dan menyuguhkan hiburan musik yang semakin melengkapi   acara ini.

Kamis (5/8), disiarkan langsung via Youtube, Instagram Live juga aplikasi Zoom, InnoTalks & Music ini dibagi menjadi  lima sesi dengan menghadirkan sepuluh pelaku inovasi terkemuka yang masing-masing membahas mengenai dasar-dasar inovasi pada sebuah organisasi kerja maupun institusi

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno,  dalam sambutannya menyampaikan, ”Acara Innotalks di  Setneg  ini  adalah  bagian  untuk  memperkaya  gagasan, mencari inspirasi. Bukan hanya menggali pengetahuan, tetapi yang penting juga adalah menggali inspirasi di dalam mengeksekusi program menjadi nyata. Oleh karena itu yang kita undang di sini adalah para inovator, para implementor, para eksekutor dari Telkom, Bank Mandiri, Grab Indonesia, Tokopedia, Google, Facebook Indonesia, BRI Venture, Twibonnize,  dan  juga  rekan-rekan  dari  Staf Khusus  Presiden  ada  Mba  Putri  Tanjung dan lain lain,” ujar  Pratikno.



Pratikno mengapresiasi kepada keluarga besar Kemensetneg yang sudah bergabung dalam program Setneg X ini dan mengingatkan bahwa berinovasi bukan hanya untuk kepentingan organisasi, institusi ataupun pemerintahan. tapi juga untuk kepentingan masyarakat, keluarga, dan diri sendiri, karena apabila  kita menemukan cara kerja yang inovatif, kerja kita lebih ringana  tetapi  lebih  produktif  dan  lebih  kontributif.  

Pada sesi  pertama yaitu sesi Leaders Insight I, dipaparkan oleh Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Ardiansyah yang menjelaskan teknologi digital  yang telah mengubah pelanggan dan kompetisi serta berhasil  menurunkan hambatan masuk ke dalam suatu pasar sehingga memberikan peluang bagi telkom untuk mengembangkan bisnisnya.

“Digitalisasi Industri bagi Pemerintah memberikan peluang yang besar bagi Indonesia. Contohnya pada bidang pendidikan. Dengan memperluas infrastruktur internet hingga pelosok dapat mengurangi gap antara pelajar kota dan daerah. Transformasi digital juga telah dibuktikan dengan meningkatkan revenue digital Telkom karena Telkom memperluas bisnis ke arah layanan digital. Telkom berhasil mentransformasi bisnis utama dari legacy menjadi konektivitas dengan tetap menjaga profitabilitas,” ujar Ririek.

Selain transformasi digital, Ririek menuturkan bahwa budaya Akhlak pada setiap anggota Telkom memiliki peran sangat penting.  Hal ini juga butuh dorongan luar biasa untuk merubah mindset ‘apa yang dapat kita layankan’ dan peluang kolaborasi juga dilakukan dengan pihak internal dan eksternal.



Pada sesi Leaders Insight II, peran pemimpin dalam pengembangan inovasi organisasi juga menjadi penting. Oleh karena itu, InnoTalks and Music menghadirkan Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia Bank Mandiri, Agus Dwi Handaya.

“Kesadaran untuk meningkatkan inovasi harus ditanamkan pada setiap anggota organisasi dan pemimpin punya tanggung jawab tertinggi harus memiliki mindset berinovasi,” ujar pria yang akrab disapa Agus membuka pemaparan.

Agus menuturkan penting untuk memiliki mindset tiga N dalam berinovasi. “Ada tiga N dalam mindset beinovasi, yaitu Nata, Nuntun dan Nagih. Nata dalam artian proses mendorong untuk berinovasi, memberikan ruang  untuk mau berinovasi pertama memang membukakan kesempatan untuk menyampaikan ide dan gagasan, yang kedua adalah Nuntun adalah menuntun anggota tim untuk punya pemikiran yang menjurus kepada inovasi menjadi pembelajar tangguh, sedangkan Nagih  yaitu bahwa yang namanya inovasi harus dapat memberikan impact, apakah itu dalam bentuk produktifitas yang lebih baik, dalam bentuk efisiensi ataupun kita menjadi lebih mudah dan cepat dalam menyelesaikan pekerjaan dan sebagainya.  Peran leader di dalam inovasi adalah menyeimbangkan ketertinggalan dan menanamkan kesadaran serta keinginan bahwa kita tidak boleh berhenti untuk berubah ke arah yang lebih baik .” tutur Agus.



Agus juga menjelaskan bahwa seorang leader harus punya visi ke depan atau memikirkan masa depan (thingking ahead),  bagaimana leader harus memastikan bahwa semua proses yang ada di dalam unitnya itu harus dipastikan adalah yang terbaik, dilakukan perbaikan terus menerus (thingking again), dan terakhir yaitu thinking across, yaitu melakukan benchmarking kepada instansi yang lebih baik. Agus juga sangat mengaprsiasi Kementerian Sekretariat negara yang saat ini melakukan pembelajaran kepada sektor lain dengan instansi lain melalui acara ini.

Di akhir sesi Leaders Insight, kedua narasumber menjawab beberapa pertanyaan yang datang dari audience yang bertanya melalui aplikasi Zoom. (ART/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0