Inspeksi Proyek Hambalang, Presiden Jokowi : Yang Penting Penyelamatan Aset Negara

 
bagikan berita ke :

Jumat, 18 Maret 2016
Di baca 806 kali

Proyek bernilai triliunan rupiah yang dibangun sejak tahun 2010 kini dalam kondisi yang mengkhawatirkan. "Karena apapun ini sudah menghabiskan anggaran triliunan. Yang perlu keputusan: apakah dilanjutkan atau tidak dilanjutkan," kata Presiden. Sebagaimana dilansir Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit.

Presiden memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi bangunan dan lingkungan sekitar untuk selanjutnya menentukan langkah apa yang akan diambil terhadap proyek tersebut.
 
"Kalau dilanjutkan untuk apa? Apakah masih seperti yang lama untuk sekolah olahraga, atau mungkin dirubah bisa saja, dirubah jadi wisma atlet misalnya, atau dirubah jadi untuk pelatnas, atau diubah jadi rusunawa," ujar Presiden.

Presiden menambahkan, kondisi tanah yang labil juga menjadi salah satu pertimbangan apakah proyek ini akan dilanjutkan atau tidak. "Karena info yang saya terima tanah ini telah labil, ini nanti perlu di Balitbang PU juga akan mengecek lagi memungkinkan atau tidak masalah labilitas tanah," ucapnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Presiden mengatakan bahwa struktur bangunan yang ada tidak sesuai standar untuk bangunan di perbukitan. "Struktur bangunan kan dilihat, harusnya besinya gede, tapi ternyata setelah di cek di lapangan malah besinya kecil. Harusnya pondasi misalnya 3 meter, malah besinya 1 meter, nah ini yang akan di cek semuanya secara total," tutur Presiden.

Selain struktur bangunan dan kondisi lingkungan, peralatan pendukung dan furnitur seperti mebel, AC, peralatan olahraga juga akan ditentukan bagaimana pengelolaannya. "Yang paling penting adalah penyelamatan aset negara, kuncinya di situ, arahnya ke sana," kata Presiden. Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa kasus peralatan pendukung dan mebel sedang ditangani kasus hukumnya di Kejaksaan Agung.

Selain itu, Presiden menyampaikan untuk mengetahui kerugian yang terjadi dan menentukan langkah ke depan, dirinya akan memerintahkan BPKP. “Saya ingin nanti turunkan BPKP untuk meng-cut dimana dan kemudian kalau ke depan diputuskan atau dilanjutkan menjadi jelas,” ucap Presiden.

Saat ditanya wartawan usai melihat kondisi kawasan Proyek Hambalang tersebut, bagaimana kesan Presiden melihat uang rakyat digunakan menjadi bangunan yang tidak berfungsi. Presiden hanya menggeleng-gelengkan kepala dan berucap,”Tadikan kepalanya gini-gini”.

Pembangunan Proyek Hambalang sebagaimana diketahui terhenti pembangunannya sejak tahun 2012 dikarenakan kasus korupsi yang ditemukan oleh KPK. Turut mendampingi Presiden saat peninjauan adalah Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0