Berdasarkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 92/P Tahun 2015 tertanggal 4 September
2015, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, Laksda (Purn) Willem Rampangiley resmi menjadi
Kepala BNPB yang baru menggantikan Syamsul Maarif. Willem juga berhak
memperoleh hak keuangan dan fasilitas lainnya setara dengan Menteri.
Janji Buat Terobosan
Usai dilantik, Willem dalam konferensi persnya di depan rekan-rekan media soal penanganan kebakaran hutan, dirinya berkomitmen bahwa akan menjadikan prioritas nasional, “Instruksi Presiden pun jelas bagaimana kita menanggulangi asap, dan ini sudah menjadi prioritas nasional,†tegas Willem.
Dampak asap, lanjut Willem, begitu luas dan serius terutama kepada kesehatan dan ekonomi, proses belajar mengajar dan lainnya.
Terikat dengan terobosan yang akan dilakukan Willem setelah menjadi BNPB, dirinya akan membahas lebih lanjut setelah serah-terima jabatan dengan Kepala BNPB yang lama. “Bencana asap ini kan terjadi sudah 17 tahun, kita perlu lebih mengefektifkan lagi upaya pencegahan dan tanggap daruratnya, beri saya waktu,†ujar Willem.
Tindakan pencegahan (preventif) seperti yang diucapkan Willem, dapat kita lakukan dengan meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran karena dampaknya akan merugikan masyarakat itu sendiri terutama untuk kesehatan Ibu-ibu yang sedang hamil dan anak-anak.
Selain itu, asap yang timbul dari kebakaran hutan juga dapat menggangu lalu lintas penerbangan udara yang dapat menyebabkan penundaan jadwal penerbangan (delay) hingga pembatalan penerbangan di bandara yang lokasinya berdekatan dengan tempat kebakaran hutan terjadi.
Dalam acara pelantikan itu, nampak hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah Menteri Kabinet Kerja serta beberapa Pimpinan Lembaga Negara. (Humas Kemensetneg)
Janji Buat Terobosan
Usai dilantik, Willem dalam konferensi persnya di depan rekan-rekan media soal penanganan kebakaran hutan, dirinya berkomitmen bahwa akan menjadikan prioritas nasional, “Instruksi Presiden pun jelas bagaimana kita menanggulangi asap, dan ini sudah menjadi prioritas nasional,†tegas Willem.
Dampak asap, lanjut Willem, begitu luas dan serius terutama kepada kesehatan dan ekonomi, proses belajar mengajar dan lainnya.
Terikat dengan terobosan yang akan dilakukan Willem setelah menjadi BNPB, dirinya akan membahas lebih lanjut setelah serah-terima jabatan dengan Kepala BNPB yang lama. “Bencana asap ini kan terjadi sudah 17 tahun, kita perlu lebih mengefektifkan lagi upaya pencegahan dan tanggap daruratnya, beri saya waktu,†ujar Willem.
Tindakan pencegahan (preventif) seperti yang diucapkan Willem, dapat kita lakukan dengan meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya kebakaran karena dampaknya akan merugikan masyarakat itu sendiri terutama untuk kesehatan Ibu-ibu yang sedang hamil dan anak-anak.
Selain itu, asap yang timbul dari kebakaran hutan juga dapat menggangu lalu lintas penerbangan udara yang dapat menyebabkan penundaan jadwal penerbangan (delay) hingga pembatalan penerbangan di bandara yang lokasinya berdekatan dengan tempat kebakaran hutan terjadi.
Dalam acara pelantikan itu, nampak hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah Menteri Kabinet Kerja serta beberapa Pimpinan Lembaga Negara. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?