Menurut Mari, stok bahan makanan untuk Jakarta masih cukup, karena sudah diadakan rapat koordinas dengan para produsen, pedagang dan retailer. “Intinya adalah mereka selalu menyimpan stok untuk dua minggu,� kata Mari. “Stok masih cukup, namun akses transportasi dan distribusi yang jadi masalah. Antara Depsos, Depdag dan Crisis Centre Jakarta terus dilakukan koordinasi, untuk memastikan distribusi bisa menjangkau sebanyak mungkin titik-titik sulit barang masuk,� lanjut Mendag.
Untuk jangka menengah setelah beberapa hari banjir melanda Jakarta dan sekitarnya, yang harus dijamin adalah stok dapat masuk kembali ke Jakarta. “Ada dua issue utama disini, yaitu meyakinkan para pemasok di luar Jakarta bahwa akses di Jakarta imemungkinkan untuk dilalui, serta menjaga kelancaran serta keamanannya. Oleh karena itu, informasi mengenai akses mana saja yang dibuka di Jakarta sangat penting,� tambah Mari.
Sementara mengenai harga barang-barang di titik yang susah diakses, Mendag menjelaskan bahwa hal tersebut mau tidak mau pasti ada lonjakan harga. “Di tingkat retail, beras sudah melonjak sedikit sekitar Rp 50 sampai Rp 100. Namun ini kita anggap karena semata-mata masalah bencana. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana caranya agar stok barang masuk secara normal lagi ke Jakarta,� terang Mari.
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/02/07/1556.html