"Dan ujungnya rakyat akan mendapat harga barang dan jasa yang lebih murah,†kata Presiden.Â
Â
Masyarakat, lanjut Presiden, juga merasakan kehadiran jembatan Pak Kasih Tayan di Kabupaten Sanggau. Keseriusan pemerintah dalam membangun jembatan ini ditunjukkan dengan pengerjaan yang sangat cepat hingga menggunakan tiga shift, karena jembatan sangat dibutuhkan masyarakat.
Â
"Sebelum ada jembatan ini, mobil dan motor harus bayar Rp200.000,-. Artinya masyarakat mendapat keuntungan karena tadinya bayar, sekarang tidak," ujar Presiden. Demikian dilansir Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.
Jembatan Pak Kasih Tayan yang diresmikan hari ini (22/3) merupakan bagian dari
jalur Trans Kalimantan. Ini merupakan jembatan terpanjang di Kalimantan dengan
total panjang 1.650 m. Jembatan ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat di
bagian Utara dengan Provinsi Kalimantan Tengah di bagian Selatan.
Jembatan memiliki dua bentang utama, pertama panjangnya 430 meter dan bentang
kedua mencapai 1.220 meter dengan lebar 11 m.
Kelak jembatan ini akan turut menjadi objek
wisata bagi masyarakat sekitar sehingga memiliki banyak fungsi, serta mempunyai
multiplier effect yang menguntungkan masyarakat. Ke depan, kehadiran
jembatan ini diharapakan mendorong produk-produk asli Sanggau, asli Kalimantan Barat
yang dapat dipasarkan di Provinsi Kalimantan yang lain.
Jalan Lintas Batas Serawak-Sabah Tuntas 2019
Percepatan pembangunan infrastruktur, kata Presiden, sudah menjadi kewajiban, baik
pembanguanan jalan tol, bandara, maupun pelabuhan harus dipercepat. Percepatan
pembangunan ini mendorong mobilitas barang dan jasa.
Â
Presiden juga berjanji,
bahwa pembangunan jalan di sisi pinggir atau pembangunan jalan lintas paralel
(pinggir garis batas) perbatasan di Pulau Kalimantan, yang berbatasan langsung
dengan Serawak hingga Sabah, Malaysia sepanjang 1900 km akan selesai pada 2019. "Kita sekarang ini tidak Jawa
sentris, harus diberikan prioritas pada luar Jawa termasuk wilayah
perbatasan," ucap Presiden.
Jalan lintas paralel perbatasan adalah jalan yang sejajar dengan garis
perbatasan Indonesia-Malaysia. Membentang dari ujung Barat hingga ujung Timur
Pulau Kalimantan, melintasi tiga provinsi yakni Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur dan Kalimantan Utara.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris
Negara, Pratikno, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, Anies Baswedan, dan Gubernur Kalimantan, Barat Cornelis. (Humas
Kemensetneg)