Dalam kemitraan strategis ASEAN-Jepang, Presiden Jokowi menekankan perlunya menjaga stabilitas situasi di Laut Cina Selatan, disamping juga perlunya dikembangkan kerjasama pemberantasan transnational crimes atau kejahatan lintas negara. Demikian sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.
Penekanan kedua yang disampaikan oleh Presiden Jokowi adalah terkait kerjasama penanganan bencana. Disadari bahwa baik ASEAN maupun Jepang sama-sama mempunyai wilayah yang rawan bencana alam. “Kerjasama Jepang untuk tukar pengalaman dan keahlian, riset dan studi bersama, serta pengembangan sistem pencegahan bencana terus dimajukanâ€, kata Presiden.
Presiden, terkait kerjasama penanganan bencana, secara khusus mengapresiasi dukungan Jepang terhadap ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) di Jakarta.
Yang ketiga, Presiden Jokowi menilai, kerja sama P to P (Peer to Peer) merupakan kekuatan yang penting untuk dilanjutkan. “Indonesia sangat mendukung Japan East Asia Network of Exchange for Students and Youths atau JENESYS 2015,†jelas Presiden. (Humas Kemensetneg)