"Saudara-saudara akan menjadi ujung tombak negara dalam memberikan pelayanan publik yang cepat, responsif, serta berkualitas sehingga negara selalu hadir di tengah-tengah rakyat," pesan Presiden.
Â
Dalam mengemban tugasnya di pemerintahan kelak, Presiden mengingatkan kepada praja muda agar selalu bekerja dan dekat dengan rakyat. Mereka juga harus selalu siap menjadi yang terdepan dalam revolusi mental dan mengembangkan tata kelola pemerintahan yang jauh lebih baik di mana pun mereka ditempatkan.
Â
"Saudara-saudara harus menjadi teladan bagi rakyat dalam membangun sikap yang optimis, yang inovatif, dan berani melakukan terobosan yang bermanfaat bagi rakyat," tegas Presiden seperti rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Â
Siap Hadapi Tantangan di Masa Datang
Â
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo memberikan gambaran mengenai tantangan tugas yang akan dihadapi oleh para praja muda ke depan. Menurut Presiden, rakyat Indonesia akan semakin menghendaki aparatur sipil negara yang bekerja dengan efektif, berkualitas, dan berintegritas. Perubahan yang sangat cepat di era persaingan global pun menjadi tantangan tersendiri.
Â
"Untuk itu, dibutuhkan aparatur sipil negara yang bisa bekerja lebih responsif, mampu memberikan pelayanan publik dengan cepat dan prima, serta senantiasa berinovasi untuk memperkuat daya saing bangsa," jelas Presiden.
Â
Sebagai bagian dari bangsa yang kreatif, Presiden Joko Widodo meyakini para lulusan IPDN ini berani melakukan perombakan-perombakan kerja yang kreatif dan tepat guna. Hal tersebut demi mencapai pemerintahan yang bersih, berintegritas, dan dipercaya oleh rakyat mampu diwujudkan oleh mereka.
Â
Menutup sambutannya, Presiden Joko Widodo melepas para lulusan IPDN tahun ini untuk mengabdikan diri pada rakyat, bangsa, dan negara. "Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu bersama kita semua," tutupnya.
Â
Usai pelantikan, Presiden Joko Widodo berkesempatan untuk meresmikan patung Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno, selaku pendiri Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) di Malang pada 17 Maret 1956. Dalam peresmian tersebut, Presiden bersama Ibu Iriana Joko Widodo didampingi oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, serta Rektor IPDN, Ermaya Suradinata.
Â
Hadir dalam acara pelantikan tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, serta Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang. (Humas Kemensetneg)