Kegiatan Jangan Menumpuk di Akhir Tahun, Presiden Jokowi Segera Terbitkan Aturan
Kepada jajarannya,
Presiden Jokowi menekankan baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah, untuk segera bekerja keras dalam mencapai program-program
prioritas, menyelesaikan kendala dan hambatan yang dihadapi dengan cepat
sehingga rakyat dapat merasakan langsung manfaatnya. Selain itu,
diharapkan koordinasi dan sinergi antar Kementerian dan jajaran
Pemerintah Daerah dapat lebih ditingkatkan, “Perkuat tata kelola
pemerintahan yang baik, transparan, akuntabelâ€, ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi kembali mengingatkan semua pihak untuk melakukan penghematan, diantaranya dengan menyelenggarakan rapat cukup di kantor dan membatasi perjalanan dinas yang tidak perlu.
Disamping itu, Presiden Jokowi juga menyoroti fenomena kegiatan yang seringkali dilaksanakan pada akhir tahun anggaran, “Jangan ulangi kesalahan agar kegiatan tidak menumpuk di akhir tahunâ€, tegas Presiden Jokowi.
Untuk mencapai tujuan itu, saat ini tengah dipersiapkan aturan agar kegiatan maksimal pada bulan Maret, sehingga pada bulan April seluruh proyek dapat dimulai. Dengan demikian, diyakini akan berimbas pada kualitas proyek karena kegiatan tidak saling berkejaran pada bulan Oktober, November, atau Desember.
Presiden Jokowi juga mengatakan, Instruksi Presiden (Inpres) mengenai pelaksanaan DIPA akan segera menyusul. Saat ini, dirinya menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu.
Uang Rakyat
Presiden Jokowi mengatakan bahwa besaran APBN 2015 adalah Rp 2039,5 triliun naik 8,7% dari APBN 2014. Adapun distribusi belanja negara 31,8% atau Rp 647,3 triliun untuk belanja K/L, 31,7%Â atau Rp 647 triliun untuk Transfer Daerah dan Dana Desa, 36,5%Â atau Rp 745,1, triliun untuk alokasi subsidi dan pembayaran bunga dan utang melalui Kementerian Keuangan.
“Gunakan sebaik-baiknya uang rakyat, amanah dari rakyat, dan harus dikembalikan sebesar-besarnya untuk memberikan kemakmuran bagi rakyatâ€, pungkas Presiden Jokowi.
Dalam acara penyerahan DIPA, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pimpinan MPR-RI, pimpinan DPR-RI, para menteri Kabinet Kerja, dan para Gubernur dari seluruh Indonesia. (Verbatim-Humas)
Presiden Jokowi kembali mengingatkan semua pihak untuk melakukan penghematan, diantaranya dengan menyelenggarakan rapat cukup di kantor dan membatasi perjalanan dinas yang tidak perlu.
Disamping itu, Presiden Jokowi juga menyoroti fenomena kegiatan yang seringkali dilaksanakan pada akhir tahun anggaran, “Jangan ulangi kesalahan agar kegiatan tidak menumpuk di akhir tahunâ€, tegas Presiden Jokowi.
Untuk mencapai tujuan itu, saat ini tengah dipersiapkan aturan agar kegiatan maksimal pada bulan Maret, sehingga pada bulan April seluruh proyek dapat dimulai. Dengan demikian, diyakini akan berimbas pada kualitas proyek karena kegiatan tidak saling berkejaran pada bulan Oktober, November, atau Desember.
Presiden Jokowi juga mengatakan, Instruksi Presiden (Inpres) mengenai pelaksanaan DIPA akan segera menyusul. Saat ini, dirinya menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu.
Uang Rakyat
Presiden Jokowi mengatakan bahwa besaran APBN 2015 adalah Rp 2039,5 triliun naik 8,7% dari APBN 2014. Adapun distribusi belanja negara 31,8% atau Rp 647,3 triliun untuk belanja K/L, 31,7%Â atau Rp 647 triliun untuk Transfer Daerah dan Dana Desa, 36,5%Â atau Rp 745,1, triliun untuk alokasi subsidi dan pembayaran bunga dan utang melalui Kementerian Keuangan.
“Gunakan sebaik-baiknya uang rakyat, amanah dari rakyat, dan harus dikembalikan sebesar-besarnya untuk memberikan kemakmuran bagi rakyatâ€, pungkas Presiden Jokowi.
Dalam acara penyerahan DIPA, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, pimpinan MPR-RI, pimpinan DPR-RI, para menteri Kabinet Kerja, dan para Gubernur dari seluruh Indonesia. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?