Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya saat meresmikan gedung baru Herbarium Bogoriense di Cibining Science Center, Kota Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (23/5) pagi. Karena itu, lanjut SBY, “Salah satu agenda pembangunan yang penting dan strategis dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2004-2009, adalah peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi,� lanjutnya.
Terkait dengan kemampuan IPTEK nasional disamping kerja keras yang telah dilakukan selama ini, Presiden SBY mengakui bahwa kemampuan IPTEK nasional saat ini masih perlu ditingkatkan. “Hal ini antara lain ditunjukkan dengan belum banyaknya jumlah paten, belum tingginya kontribusi IPTEK di sektor industri, dan masih belum optimalnya mekanisme intermediasi IPTEK dalam menjembatani penyedia dan pengguna IPTEK, “jelas Presiden SBY. “Selain itu kita masih menghadapi keterbatasan sumber daya IPTEK, belum berkembangnya budaya IPTEK serta belum optimalnya peran IPTEK dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup,� tambahnya.
Kata Presiden, selama kurun waktu 2005-2006 upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan itu terus ditingkatkan, meskipun belum semua permasalahan itu diselesaikan. “Harus kita akui bahwa terjadi peningkatan peran IPTEK dalam menyelesaikan permasalahan bangsa,� ujar Presiden di hadapan lebih kurang 1.000 undangan. “Misalnya, kita telah mampu menerapkan biologi molekuler dalam mengindentifikasi teroris melalui DNAnya, serta penyusunan perangkat sistem peringatan dini tsunami yang telah diujicobakan di Padang dan sedang dikembangkan untuk daerah-daerah lain. Kita pun tengah berupaya mengembangkan teknologi untuk menghasilkan bioenergi seperti bio-diesel dan minyak jarak,� tegas Presiden SBY.
Lebih lanjut Presiden SBY menjelaskan, peningkatan teknologi lainnya adalah kemampuan bangsa Indonesia dalam meningkatkan teknologi indra satelit untuk menentukan lokasi kebakaran hutan. “Ini menunjukkan bahwa pengembangan IPTEK sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kita jangan hanya dapat menjadi bangsa yang cuma bisa menggunakan IPTEK, tanpa mampu menciptakan dan mengembangkannya,� pesan SBY.
“LIPI sebagai lembaga keilmuan, tempat berkumpulnya para ilmuwan, harus terus mengembangkan diri agar mampu menjadi ujung tombak dalam membangun bangsa kita yang berbasis ilmu pengetahuan. Saya mendorong LIPI dengan kebebasan ilmiahnya untuk menggali sumber daya yang kta miliki dengan tata cara yang lebih sistematis, lebih arif dan lebih berwawasan lingkungan,� seru Presiden SBY.
Presiden SBY mendorong para ilmuwan dari dalam dan luar negeri, terutama yang menekuni keanekaragaman hayati di kawasan tropika agar dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya. “Pemerintah dan masyarakat Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) telah memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam pembangunan gedung dan peralatan terkini. Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi,� tegasnya.
Hadir dalam acara peresmian ini antara lain adalah Menristek Kusmayanto Kadiman, Menteri PU Djoko Kirmanto, Wakil Duta Besar Jepang Satoru Sato, Wakil Gubernur Jabar Nukman A.Hakim, Jubir Presiden, Andi Mallarangeng, para peneliti dan para ilmuwan.
Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/05/23/1861.html