Di sela-sela peninjauan
arsip, Presiden SBY menyatakan bahwa arsip yang diserahkan ke ANRI
merupakan pertanggungjawaban Presiden SBY dan pemerintahannya dalam
kurun waktu masa jabatan, termasuk KIB I dan II kepada negara, rakyat,
sejarah, dan masa depan, yang harus mulai dilakukan dalam menjalankan
administrasi moderen di sebuah negara yang moderen.
"Arsip nasional merupakan bagian dari sejarah, dan tidak boleh ada lagi contoh dispute atau pun polemik, atau pun diskursus di kalangan masayarakat luas ada dokumen sejarah yang tidak jelas di mana posisinya, tidak boleh terjadi lagi", ujar Presiden SBY yang langsung menyaksikan penyerahan arsip-arsip nasional tersebut oleh Mensesneg kepada secara simbolis Kepala ANRI.
Presiden SBY berharap bahwa dalam penyerahan arsip, selain pertanggungjawabannya jelas, pimpinan ANRI bisa menggunakan dengan sebaik-baiknya. Presiden SBY menyampaikan bahwa selain ingin memulai tradisi yang baik, dan akan ada suksesi kepemimpinan yang damai, mulia, bermartabat, dari Presiden SBY kepada Presiden Joko Widodo. (Verbatim-Humas)
"Arsip nasional merupakan bagian dari sejarah, dan tidak boleh ada lagi contoh dispute atau pun polemik, atau pun diskursus di kalangan masayarakat luas ada dokumen sejarah yang tidak jelas di mana posisinya, tidak boleh terjadi lagi", ujar Presiden SBY yang langsung menyaksikan penyerahan arsip-arsip nasional tersebut oleh Mensesneg kepada secara simbolis Kepala ANRI.
Presiden SBY berharap bahwa dalam penyerahan arsip, selain pertanggungjawabannya jelas, pimpinan ANRI bisa menggunakan dengan sebaik-baiknya. Presiden SBY menyampaikan bahwa selain ingin memulai tradisi yang baik, dan akan ada suksesi kepemimpinan yang damai, mulia, bermartabat, dari Presiden SBY kepada Presiden Joko Widodo. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?