Kemenperin Persiapkan SDM Bidang Industri Melalui Pendidikan Vokasi

 
bagikan berita ke :

Senin, 26 November 2018
Di baca 892 kali

Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia di berbagai sektor, salah satunya di bidang industri. Peningkatan kualitas SDM industri merupakan salah satu prioritas nasional dalam peta jalan “Making Indonesia 4.0”, suatu upaya untuk mempersiapkan Indonesia siap memasuki Revolusi Industri 4.0 dan mempercepat visi Indonesia untuk menjadi 10 ekonomi terbesar Indonesia.

 

Untuk menyiapkan SDM terampil di bidang industri tersebut, Kementerian Perindustrian giat membangun pendidikan vokasi yang memiliki konsep link and match antara pelaku industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Tinggi vokasi. Pendidikan vokasi atau kejuruan merupakan pendidikan yang menekankan pada keahlian praktikal yang dibutuhkan untuk langsung terjun ke dunia kerja.

 

Untuk mengenalkan pendidikan vokasi di bawah koordinasi Kementerian Perindustrian tersebut, Pusdiklat Kementerian Perindustrian mengundang Humas Kemensetneg menghadiri acara wisuda Angkatan II Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta (AK Tekstil Solo) (24/11).

 

Sebanyak 157 mahasiswa Program Diploma II dari tiga program studi yaitu Teknik Pembuatan Benang, Teknik Pembuatan Garmen, dan Teknik Pembuatan Kain Tenun melangsungkan wisuda. Dari 157 lulusannya tersebut, hampir 50%nya lulus dengan hasil cumlaude atau dengan pujian.

 

Satu hal yang membedakan wisudawan AK Tekstil Solo dengan wisudawan perguruan tinggi pada umumnya adalah mereka telah melakukan ikatan kerja dengan perusahaan, bahkan sebelum proses perkuliahan dimulai. Wajah-wajah bahagia tampak dari para wisudawan karena selain mengenyam pendidikan di AK Tekstil Solo secara gratis, mereka pun telah siap bekerja pada 13 perusahaan industri tekstil yang berada di Jawa Tengah.

 

Pembentukan AK Tekstil Solo merupakan salah satu upaya menjawab kebutuhan industri, khususnya industri tekstil dan produk tekstil yang terkonsentrasi di Surakarta dan daerah-daerah di sekitarnya, dalam hal pemenuhan SDM dengan kompetensi unggul di bidang industri tekstil.

 

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar antara lain menyampaikan bahwa Kementerian Perindustrian telah banyak menghasilkan tenaga-tenaga kerja, yang dilatih dan dididik tanpa dipungut biaya, dari yang tidak bisa, menjadi ahli dan punya kompetensi dan langsung bisa kerja dan punya bargaining position.

 

Kurikulum pada lembaga pendidikan didorong pada penekanan STEAM (Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics) dan menyelaraskan kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan industri di masa mendatang. Indonesia akan bekerja sama dengan pelaku industri dan pemerintah asing untuk meningkatkan kualitas sekolah kejuruan, sekaligus memperbaiki program mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan ketersediaan SDM dalam mempercepat transfer kemampuan.

 

Di akhir acara wisuda mahasiswa, ditampilkan juga peragaan busana hasil karya wisudawan dan wisudawati. (Don, Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0