Kementerian Sekretariat Negara Menyerahkan Arsip Pidato Presiden Soeharto Kepada ANRI

 
bagikan berita ke :

Selasa, 28 Juni 2011
Di baca 1171 kali

Ketua Tim Penyerahan Arsip  Kenegaraan Pidato Presiden Soeharto yang juga Kepala Biro Tata Usaha dan Humas, Sugiri, mengatakan penyerahan arsip ini merupakan amanat dari Undang-undang nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan, yang menyatakan bahwa lembaga tingkat pusat wajib menyerahkan arsip statis kepada ANRI.

Sebelumnya pada tahun 2005, Kementerian Sekretariat Negara telah menyerahkan pidato Presiden Soeharto periode tahun 1967 hingga 1982. “Bahkan pidato Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998, yang menyatakan berhenti sebagai Presiden Republik Indonesia telah diserahkan lebih dulu ke ANRI pada tahun 1998. Dengan penyerahan arsip hari ini, maka seluruh arsip pidato Presiden Soeharto akan tersimpan di lembaga Arsip Nasional,” jelas Sugiri. 

Tujuan dari penyerahan arsip kenegaraan ini adalah untuk menyelamatkan arsip pidato Presiden Soeharto yang bernilai sejarah dan informasional, kedua mengamankan informasi yang terkandung di dalamnya. Ketiga melestarikan arsip pidato Presiden Soeharto yang memiliki nilai sejarah dan informasi tinggi serta meningkatkan efisiensi ruang penyimpanan di bagian arsip di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara.

“Penyerahan ini juga guna mendukung tujuan penyelenggaraan kearsipan nasional yang lebih efisien dan lebih efektifitas, yaitu lebih menjamin arsip sebagai bahan bukti yang nyata, akurat, lengkap dan dapat dioptimalisasikan guna kepentingan akuntabilitas kinerja, sumber informasi dan memori politik bangsa,” jelasnya lagi.

Menurut Sugiri, sebelum diserahkan kepada ANRI, seluruh arsip kenegaraan pidato Presiden Soeharto ini telah melalui proses pemeriksaan, penilaian dan analisis terhadap arsip tersebut. Dari analisis tersebut bahwa arsip pidato Presiden Soeharto ini dinilai bernilai guna sekunder karena di dalamnya memuat informasi atau pernyataan dan kebijakan serta kegiatan-kegiatan penting yang pernah dilakukan oleh Presiden Soeharto.

Sementara itu pada sambutannya Sesmensetneg Lambock V. Nahattands menyatakan bahwa penyerahan dari lembaga Sekretariat Negara ini sangat  penting, dengan mengutip pesan dari mantan Mensesneg Moerdiono saat itu, “Bahwa kita harus pintar memelihara arsip karena arsip akan menceritakan bagaimana sebenarnya perjalana bangsa itu. Dari arsip-arsip tersebut dapat kita lihat dari satu kepemimpinan kepada kepemimpinan lain, akan menceritakan sebenarnya termasuk kondisi negara pada saat itu. Arsip perlu disimpan sebagai suatu sejarah bagi perjalanan bangsa ini,” jelas Sesmensetneg.

Sesmensetneg juga mengucapkan terimakasih kepada ketua pengelolaan arsip dan penyerahan arsip, Sugiri. Sebab menurut Sesmensetneg, ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran pejabat di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara ini sungguh sangat tinggi terhadap arsip. Sesmensetneg juga menghargai dan mendukung kegiatan ini demi terselamatkan dan terlestarikannya arsip-arsip kenegaraan.

”Mantan Mensesneg Moerdiono pernah mengatakan, bahwa suatu bangsa tanpa arsip akan mengalami sindrom amnesia politik dan akan terperangkap dalam kekinian yang penuh ketidakpastian.”

“Dari pesan ini tidaklah terlalu keliru bahwa kondisi kearsipan suatu bangsa dapat dijadikan indikasi dari kekukuhan semangat kebangsaannya,” ungkap Sesmensetneg kemudian.
Sesmensetneg juga mengajak untuk merenungkan dan meresapi pesan oleh mantan Mensesneg Moerdiono sehingga kita dapat terus memberikan perhatian yang lebih besar pada penanganan masalah kearsipan. Menurutnya arsip-arsip pidato presiden ini dapat dijadikan sumber pidato presiden berikutnya.
 
Kearsipan sendiri memiliki pesan yang sangat penting dalam organisasi pemerintah, hal ini dikarenakan fungsi dan peran arsip sebagai bahan akuntabilitas pemerintah dan kenegaraan mensyaratkan arsip sebagai bukti yang otentik dan kredibel. Pendayagunaan arsip sebagai sumber informasi untuk  kepentingan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pemerintah juga mensyaratkan arsip harus dapat disajikan secara cepat, tepat dan akurat.

Oleh karena itu arsip harus dikelola dengan baik dan benar serta terjamin keamanannya. Selain itu banyak manfaat yang dapat diuperoleh dari arsip, baik untuk pelaksanaan pemerintahan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian dan kemaslahatan bangsa maupun sebagai salah satu sarana untuk pemantapan national character building. Fungsi strategis arsip sebagai memori kolektif bangsa dan barang bukti pertanggungjwaban nasional yang harus diketahui oleh generasi mendatang.

Sesmensetneg mengharapkan jika Kementerian Sekretraiat Negara mampu menyerahkan arsip penting kepada ANRI, maka ANRI agar mampu juga untuk meminta kepada instansi atau lembaga yang lain untuk menyerahkan dokumen-dokumen kepada ANRI.

“Keberadaan dokumen arsip pidato Presiden Soeharto sungguh penting nilainya dan menjadi baian dari dokumen negara ytang harus diselamatkan dan dilestarikan hal ini disebabkan karena informasi yang terkandung di dalamnya yang menyangkut komunikasi politik antar seorang kepala negara kepala pemerintahan dengan berbagai berbagai lapisan dan golongan yang ada di dalam masyarakat atau pihak lain atau termasuk juga kebijakan yang pada saat itu diambil sesuai dengan situasi dan kondis saat itu,” jelas Sesmensetneg.
 
 
Dalam sambutannya, Ketua ANRI, Muh. Asichin mengatakan bahwa ANRI mengingatkan agar seluruh komponen masyarakat baik instansi pemerintah, swasta, organisasi politik serta organisasi masyarakat bahkan perseorangan yang merupakan tokoh sejarah, untuk senantiasa menciptakan tertib arsip dan dengan mengelola arsip yang baik akan menjadi keharusan bukan lagi keterpaksaan. ”Sehingga pada akhirnya budaya tersebut menjadi budaya tertib administrasi tertib dalam arsip. Penyerahan arsip oleh lembaga negara memberikan andil yang besar untuk menambah informasi yang lengkap dan akurat untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan publik,” jelas Asichin.
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
4           1           1           0           5