Kepala Daerah Harus Maksimal

 
bagikan berita ke :

Kamis, 10 April 2008
Di baca 958 kali

PEKALONGAN – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepala daerah kerja keras dalam menghadapi kondisi bangsa yang serba tidak menentu.

Imbauan ini disampaikan Presiden saat memberikan sambutan pada acara Maulid Nabi di Gedung Kanzus Shalawat Kota Pekalongan, Jateng, kemarin. Menurut Presiden, meskipun begitu banyak persoalan daerah yang ada saat ini, sebagai pemimpin, kepala daerah harus maksimal dan tahan banting serta pantang menyerah. ”Kita harus optimistis bahwa kondisi negara kita akan lebih baik. Karena itu, semua kepala daerah harus bekerja keras,” tegas Presiden SBY.

Di hadapan ribuan umat Islam Pekalongan, Presiden mengatakan, krisis yang dialami Indonesia sejak sepuluh tahun lalu jangan sampai membuat para pemimpin bangsa ini putus asa dan menyerah. Sebab, menurut dia, hal itu justru akan membawa bangsa semakin terpuruk dan tertinggal dengan negara lain.

Kepala daerah, ujar Presiden, harus meneladani kepribadian Rasulullah Muhammad SAW yang gigih dalam berjuang. ”Beliau (Rasul) bisa membangun negara dan membangun bangsa.Mewujudkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wahtaniyah dengan umat nonmuslim yang terjalin baik,” ujar Presiden. Meneladani Rasulullah, jelas Presiden, adalah hal yang sangat penting.

Di saat dunia internasional sedang dilanda krisis, seperti krisis bahan bakar dan pangan, pola dan perilaku Rasulullah sangat tepat untuk diterapkan. Negara-negara di dunia belakangan sedang direpotkan dengan harga minyak bumi yang terus meroket dan diikuti lonjakan harga pangan.

Kondisi itu juga berpengaruh pada perekonomian bangsa dan masyarakat. Namun, Presiden mengajak semuanya bersatu mengatasi kesulitan negara. Persoalan ekonomi, tandas dia, jangan sampai membuat jiwa gelap, tetapi harus bersama mengatasi persoalan yang ada. ”Kita semua, dari menteri, gubernur, bupati, wali kota, hingga para tokoh masyarakat, harus berani berkorban untuk rakyat dan hilangkan segala prasangka dan saling hujat,” tegasnya.

Sebelumnya Presiden juga sempat berdialog dengan nelayan Kota Pekalongan. Di hadapan nelayan, Presiden menyosialisasikan program pengentasan kemiskinan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Menurut dia, program ini merupakan program strategis serta fundamental karena menjadi wadah dari berbagai kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan yang berbasis masyarakat.

Menurut Presiden, untuk melaksanakan PNPM Mandiri 2008, pemerintah telah menyediakan anggaran sekitar Rp13 triliun dengan cakupan 3.999 kecamatan. Angka ini jauh lebih besar dibanding 2007 yang anggarannya hanya Rp3,6 triliun untuk cakupan 2.827 kecamatan. Sementara pada 2009,sebanyak 5.263 kecamatan yang ada di Indonesia direncanakan mendapat PNPM Mandiri.

”‘Dengan anggaran dan cakupan kecamatannya, pada 2007 setiap kecamatan memperoleh bantuan langsung masyarakat antara Rp750 juta sampai Rp1,5 miliar. Tetapi, pada 2008 sudah ada kecamatan yang memperoleh sampai Rp3 miliar,” kata Presiden.

Menko Kesra Aburizal Bakrie mengatakan, PNPM Mandiri telah dilaksanakan secara nasional sejak 30 April 2007. ”Program ini sangat strategis serta fundamental karena menjadi wadah dari berbagai kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan yang berbasis masyarakat,” ujarnya.
 
 
 
 
 
Sumber:
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/berita-utama/kepala-daerah-harus-maksimal.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0