Kereta Bandara Upaya Pemerintah Atasi Kemacetan

 
bagikan berita ke :

Selasa, 02 Januari 2018
Di baca 1560 kali

Kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi proyek pembangunan infrastruktur transportasi yang pertama diresmikan Presiden Joko Widodo di tahun 2018. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden sekitar pukul sembilan pagi, Selasa (2/1/2018).

"Alhamdulillah, setelah tiga tahun kita bekerja keras untuk menyelesaikan kereta Bandara Soekarno-Hatta, akhirnya pada pagi hari ini bisa kita resmikan," ujarnya saat peresmian.

Dilansir dari rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Presiden mengungkapkan bahwa pembangunan kereta bandara ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta. Kehadiran kereta bandara ditambah dengan pembangunan LRT, MRT, dan integrasi dengan berbagai fasilitas transportasi lainnya, Ia berharap agar masyarakat bersedia untuk beralih kepada transportasi massal.

"Kita harapkan masyarakat sudah tidak banyak lagi yang menggunakan mobil-mobil pribadi. Tetapi semuanya mau berpindah kepada transportasi massal yang aman, nyaman, dan bisa kita gunakan bersama-sama, baik di Jabodetabek maupun menuju ke bandara ini," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo sempat menjajal langsung pengoperasian kereta bandara yang mulai dibangun sejak tiga tahun lalu itu. Dari terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kepala Negara langsung menuju stasiun pemberangkatan dengan menggunakan SkyTrain yang telah beroperasi lebih dulu. Usai meresmikan dan meninjau fasilitas stasiun keberangkatan, Presiden dan rombongan kemudian menempuh perjalanan dengan kereta bandara ke Stasiun Sudirman Baru.

Usai menjajal kereta tersebut, Kepala Negara menyebut bahwa kereta yang ia naiki terasa sangat nyaman dan bagus. Namun, baginya yang terpenting ialah ketepatan waktu yang mampu diberikan dari pengoperasian kereta tersebut.

"Kalau kita lihat keretanya bagus, nyaman, yang paling penting tepat waktu, 55 menit," ucapnya di Stasiun Sudirman Baru.

Kepada para jurnalis, ia juga mengungkapkan bahwa desain pembangunan kereta bandara ini direncanakan untuk terintegrasi dengan moda transportasi massal lainnya. Saat ini pemerintah juga masih melakukan pembangunan LRT yang diperkirakan selesai pada 2019 mendatang.

"Konsep makro besarnya memang semuanya terintegrasi. Jadi busway, LRT, MRT, kereta bandara, dan kereta cepat semuanya dalam desainnya harus terintegrasi," tuturnya.

Ia pun memberikan komentarnya terkait dengan biaya yang harus dikeluarkan masyarakat bila ingin menggunakan kereta bandara. Saat ini, tarif kereta tersebut ditetapkan sebesar Rp70 ribu untuk sekali perjalanan. Presiden mengingatkan bahwa persoalan tarif ini dalam perhitungannya harus dilandasi pada kesadaran untuk mengajak masyarakat beralih menuju moda transportasi massal.

"Ini masih dihitung, Rp70 ribu kita harapkan dapat dipertahankan. Ini bukan hanya urusan membangun kereta bandara, tapi juga kita ingin mengalihkan mobil-mobil pribadi untuk beralih ke transportasi massal. Bisa saja nanti subsidi dari pemerintah DKI kenapa tidak?" kata Presiden.

Kereta bandara ini rencananya akan memiliki rute perjalanan mulai dari Stasiun Manggarai - Sudirman Baru - Duri - Batu Ceper - Bandara Soekarno-Hatta. Rute perjalanan tersebut diperkirakan dapat ditempuh selama kurang lebih 54 menit.

Dalam pengoperasian awal, kereta bandara untuk sementara hanya akan berangkat dari Stasiun Sudirman Baru mengingat pembangunan yang masih dilakukan di Stasiun Manggarai.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden didampingi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Menteri BUMN, Rini Soemarno; Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono; Menteri Pariwisata, Arief Yahya; Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Sri Adiningsih dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Tampak pula menyertai Presiden, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.

Saat ditanya wartawan mengenai alasan Muhaimin Iskandar berada di lokasi peresmian hingga di dalam kereta bandara, Presiden menjelaskan bahwa dirinya sengaja mengundang Muhaimin.

“Ya, saya lama dengan beliau enggak ketemu. Terus kemarin saya telepon, saya bilang ketemu di bandara saja sambil naik kereta bandara,” ucap Presiden. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           1           0           0           0