Kesejahteraan Rakyat, Muara Agenda Pembangunan

 
bagikan berita ke :

Jumat, 17 Agustus 2007
Di baca 1192 kali

Kondisi infrastruktur jalan raya, pelabuhan udara dan laut, listrik serta irigasi mengalami kerusakan dan kurang mendapat perhatian semenjak krisis. "Hal ini menyebabkan beban biaya yang tinggi bagi masyarakata maupun perekonomian nasional," kata Presiden SBY dalam Pidato Kenegaraan serta Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2007-2008 beserta Nota Keuangan di depan Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (16/8) pagi.

Untuk memecahkan berbagai permasalahan tersebut dan dalam rangka menghadapi tantangan yang tidak mudah, pemerintah senantiasa berusaha melaksanakan tiga agenda utama pembangunan yang terdapat di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) secara seimbang. "Upaya tersebut dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah tahunan. Tema pembangunan dalam RKP tahun 2008 adalah Percepatan Pertumbuhan Ekonomi untuk Mengurangi Kemiskinan dan engangguran," kata SBY di hadapan 406 anggota dewan yang hadir.

SBY kemudian menjelaskan lebih lanjut mengenai delapan prioritas pembangunan nasional yang termasuk di dalam RKP tahun 2008 tersebut. Antara lain, peningkatan investasi, ekspor dan kesempatan kerja, revitalisasi pertanian, investasi, kehutanan dan pembangunan pedesaan, percepatan pembangunan infrastruktur dan pengelolaan energi, peningkatan akses kualitas pendidikan dan kesehatan, peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan, pemberantasan korupsi dan percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi, penguatan kemampuan pertahanan dan pemantapan keamanan dalam negeri, penanganan bencana, pengurangan risiko bencana dan peningkatan penanggulangan flu burung. "Kita sepakat bahwa kesejahteraan rakyat merupakan muara dari semua agenda pembangunan yang dilaksanakan," papar SBY.

Presiden SBY hadir di gedung DPR-RI didampingi Wapres Jusuf Kalla, beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Ibu Mufidah JK dan seluruh menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Hadir pula pimpinan DPR-RI, pimpinan dan anggota lembaga negara, serta Duta Besar negara-negara sahabat. Pada sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum ini hadir pula beberapa kelompok teladan dari seluruh Indonesia, antara lain kepala sekolah/pengawas sekolah/guru berprestasi, mahasiswa/pelajar berprestasi, kepala desa/lurah/ketua LKMD/LPM teladan, ketua tim penggerak PKK teladan, transmigran dan pembina UPT teladan, dokter/dokter gigi, perawat dan bidan teladan, serta kelompok berprestasi lainnya.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/08/16/2136.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0