Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Serbia, Jakarta, 27 April 2016

 
bagikan berita ke :

Rabu, 27 April 2016
Di baca 995 kali

PERNYATAAN PERS BERSAMA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN SERBIA
ISTANA MERDEKA,
JAKARTA

27 APRIL 2016

 

 

 

Presiden Republik Indonesia:

Yang Mulia Presiden Tomislav Nikolic,

Yang saya hormati Peserta Rombongan dari Serbia,

 

Hari ini merupakan kehormatan bagi saya untuk menerima kunjungan Presiden Yang Mulia Tomislav Nikolic. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama seorang Kepala Negara Serbia.

 

Indonesia dan Serbia memiliki ikatan sejarah yang kuat. Kedua negara memiliki peran yang sangat penting bagi cikal bakal lahirnya Gerakan Non-Blok.

 

Hari ini, kita tadi membahas peningkatan kerja sama yang konkret, kerja sama yang nyata, yang dapat dikembangkan oleh kedua negara.

 

Tren perdagangan meningkat secara signifikan, yaitu 85% dalam lima tahun terakhir. Indonesia mengharapkan akses pasar bagi produk-produk kita dapat diperluas. Hambatan tarif-nontarif juga kita harap dapat diturunkan atau dihilangkan.

 

Investasi Indonesia terus menunjukkan peningkatan di Serbia, terutama investasi produk makanan. Dan Presiden Serbia telah menyampaikan dukungannya terhadap investasi Indonesia di Serbia.

 

Saya juga mendorong agar kerja sama dialog terus dilakukan. Dan kita sepakat untuk mendorong people-to-people contact dengan meneruskan pemberian Beasiswa Darmasiswa dari Indonesia dan World in Serbia dari Serbia.

 

Hari ini, kita juga telah menyaksikan penandatanganan dua dokumen kerja sama persetujuan bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, dan program kerja sama di bidang pendidikan.

 

Demikian yang bisa saya sampaikan. Dan saya mengundang Yang Mulia Presiden Nikolic untuk menyampaikan pandangannya. Terima kasih.

 
Presiden Serbia:

Yang Mulia Bapak Presiden Joko Widodo,

Para Awak Media,

Ibu-ibu dan bapak-bapak,

 

Bapak Presiden Widodo dan saya bercakap soal, memiliki dialog soal hubungan bilateral, dan menyimpulkan bahwa kerja sama ini ada tendency untuk berkembang.

 

Hubungan antara kedua negara kami tidak dibebankan pertanyaan terbuka. Serbia selalu berposisikan diri untuk membantu perkembangan hubungan yang baik, khususnya di bidang perekonomian.

 

Saya sangat senang karena adanya inisiatif untuk saling mengunjungi dan memperkuat kerja sama. Persahabatan bertradisi dan solidaritas kedua negara dan kedua bangsa dari Gerakan Non-Blok itu menjadi sumber untuk bilateral, khususnya di ekonomi.

 

Serbia sangat berterima kasih kepada Indonesia karena bantuan selama banjir yang terjadi pada tahun 2014.

 

Saya mengundang Bapak Presiden Joko Widodo untuk datang ke Serbia, dan saya sangat senang karena Bapak sudah menerimanya.

 

Serbia sangat menghargai fakta bahwa Indonesia tidak mengakui Kosovo, dan mereka mendukung kedaulatan dan teritori negara kami.

 

Atas nama Serbia dan atas nama saya, saya ingin berterima kasih karena fakta Indonesia tidak mengakui Kosovo di Bank Dunia, begitu pula karena Indonesia menolak penerimaan Kosovo di UNESCO.

 

Kami sangat menghargai posisi Indonesia yang kuat sebagai negara Islam yang terbesar.

 

Dan terkait soal Kosovo, saya memberitahukan Yang Mulia Bapak Presiden Widodo soal masalah Kosovo, dan banyak masalah ekstremisme dan banyak masalah orang ke Albania yang terkait dengan ISIS. Saya juga memberitahukan ketakutan saya bahwa terlalu banyak negara yang sudah mengakui Kosovo. Itu bisa menjadi alasan ISIS juga mengakui, memproklamasikan diri sebagai negara, dan itu akan menjadi masalah global.

 

Bapak Joko Widodo dan saya mengatakan bahwa ada banyak kesempatan untuk meningkatkan kerja sama pada segala bidang: teknologi, infrastruktur, IT, tentara, pharmaceutical, dan lain-lain. Pada forum bisnis tahun lalu di Serbia, kedua negara ingin dan bersiap sekali untuk berhubungan dan kerja sama dan saling menginvestasikan di negara kita. Kami sangat tertarik untuk pembentukan distribusi untuk semiproduk yang dari Indonesia, akan diselesaikan di Serbia dan dikasih ke market Eropa.

 

Serbia itu partner yang tepat untuk menjadi kerja sama dengan Serbia. Selain posisi geografis yang luar biasa, kami memiliki para ahli, kami memiliki banyak tenaga yang berpendidikan.

 

Indonesia sudah menjadi bagian dari sembilan pada pemilihan di New York. Kami akan melanjutkan dukungan para sahabat kami di Indonesia.

 

Pada masa depan di depan PBB juga, Serbia sangat tertarik untuk memperluas kerja sama ini di olahraga, budaya, dan sosial. Kedua sisi itu secara aktif bekerja sama untuk meningkatkan hubungan bilateral.

 

Dan Beasiswa World in Serbia, ada empat mahasiswa Indonesia yang belajar di sana. Bahkan lebih dari sepuluh siswa Indonesia memakai Darmasiswa, yaitu beasiswa Indonesia di Indonesia.

 

Saya ingin menekankan bahwa Serbia tidak mengukur persahabatannya dengan pergantian material. Indonesia itu adalah sahabat yang benar, yang tepat untuk negara kami, dan itu sudah terbukti. Kami sangat-sangat berterima kasih untuk bantuan Bapak.

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden