Keterangan Pers Joko Widodo setelah Pertemuan Bilateral antara Indonesia dan Tanzania
di Dar Es Salaam State House, Republik Persatuan Tanzania
Yang mulia Presiden Samia Suluhu Hassan,
Suatu kehormatan bagi saya berkunjung ke Tanzania untuk pertama kalinya. Akar sejarah hubungan Indonesia dan negara-negara Afrika sangat kokoh sejak Konferensi Asia Afrika tahun 1955 dan Gerakan Non Blok tahun 1961. Spirit ‘Bandung’ harus terus kita pertebal untuk solidaritas dan kolaborasi antar negara-negara the global south, harus terus diperkokoh. Global South berisikan 85 persen populasi dunia, sehingga seharusnya dunia mendengarkan suara dan kepentingan negara-negara the global south termasuk hak untuk melakukan lompatan pembangunan.
Dalam pertemuan tadi, kami membahas beberapa hal. Yang pertama, Indonesia mendorong dibentuknya Preferential Trade Agreement untuk semakin mengoptimalkan potensi perdagangan bilateral kedua negara yang tahun 2022 naik 20,7 persen.
Yang kedua, Indonesia ingin meningkatkan investasi di Tanzania termasuk pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh BUMN Indonesia, serta pengelolaan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk. Kerja sama ini sangat strategis dan akan memperkokoh kerja sama antarnegara berkembang. Selain itu, saya mengusulkan dibentuknya Bilateral Investment Treaty untuk menjamin perlindungan dan kelangsungan investasi kedua negara.
Yang ketiga, Indonesia berkomitmen menjadi bagian dalam membangun ketahanan kesehatan Tanzania. Perusahaan farmasi Indonesia akan mengekspor produk perdananya di Tanzania, sebagai bentuk kontribusi memenuhi kebutuhan produk farmasi di Tanzania.
Yang keempat, Indonesia akan melakukan walk the talk mewujudkan kolaborasi konkret dengan Afrika. Indonesia sedang merampungkan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika dan salah satunya melalui rencana revitalisasi Farmer’s Agriculture and Rural Training Center di Morogoro, Tanzania.
Dan, sebagai penutup, saya mengundang Presiden Samia Hassan untuk berkunjung ke Indonesia. Terima kasih.