Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Mengenai Penanganan Pandemi Covid-19
Presiden RI:
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat sore,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Bapak/Ibu, dan Saudara-saudara sekalian, sebangsa dan se-Tanah Air,
Dari hari ke hari kita telah melakukan langkah-langkah cepat dalam menangani penyebaran Covid-19 ini yang telah melanda lebih dari 180 negara di dunia. Saya tegaskan lagi bahwa kita harus saling mengingatkan untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan dalam mengurangi penyebaran Covid-19. Jangan ragu untuk menegur seseorang yang tidak disiplin dalam menjaga jarak, tidak mencuci tangan, dan abai (dalam) menjaga kesehatannya. Bagi yang terbukti positif terinfeksi Covid-19 atau menduga diri ada kemungkinan terinfeksi, segera isolasi diri, dan menjaga kesehatan.
Saya minta kepada daerah dan lingkungan yang belum terinfeksi Covid-19 untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar mengurangi risiko penularan virus korona. Dan kepada daerah dan lingkungan yang telah ada terinfeksi, agar membantu saudara-saudara kita yang terinfeksi untuk bisa mengisolasi diri, dan memberikan bantuan yang memadai.
Hari ini pemerintah telah mulai melakukan rapid test sebagai upaya untuk memperoleh indikasi awal apakah seseorang positif terinfeksi Covid-19 atau kah tidak. Pemerintah memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan terinfeksi Covid-19. Selain itu, pemerintah telah memutuskan untuk melakukan desentralisasi tes yang memberikan kewenangan kepada laboratorium-laboratorium yang telah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan. Pemerintah juga menyiapkan obat dari hasil riset dan pengalaman beberapa negara agar bisa digunakan untuk mengobati Covid-19 ini sesuai dengan resep dokter. Obat tersebut akan sampai kepada pasien yang membutuhkan melalui dokter keliling dari rumah ke rumah, melalui rumah sakit dan puskesmas di kawasan yang terinfeksi. Saya sudah minta kepada BUMN farmasi yang memproduksi ini untuk memperbanyak produksinya.
Pemerintah juga sedang mempersiapkan infrastruktur-infrastruktur pendukung yaitu rumah isolasi dan rumah sakit. Wisma Atlet Kemayoran siap dijadikan rumah sakit darurat Covid-19 dan juga sebagai rumah isolasi pada nanti, (hari) Sabtu malam (tanggal) 21 Maret 2020. Pulau Sebaru dan Pulau Galang juga disiapkan untuk menjadi ruang karantina dan observasi, dan isolasi. Untuk Pulau Galang akan selesai dibangun pada Sabtu, 28 Maret 2020. Kapasitas rumah sakit rujukan akan terus ditingkatkan dan ditambah baik dari sisi ruang, dari sisi peralatan, obat, dan SDM. Rumah sakit TNI, rumah sakit Polri, dan rumah sakit BUMN yang ada di daerah-daerah terinfeksi juga telah disiapkan sebagai rumah sakit Covid-19. Rumah sakit swasta juga akan diajak serta untuk berpartisipasi dan ditingkatkan kemampuannya.
Saya akan menggerakkan seluruh kekuatan pemerintah dan kekuatan negara dan bangsa untuk mengatasi kesulitan ini, baik permasalahan kesehatan dan masalah sosial ekonomi yang mengikutinya.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.
Terima kasih.
Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Wartawan:
Pak Presiden, mohon Izin bertanya Pak,
Tadi Bapak menyebutkan soal obat-obatan, apakah ini artinya vaksin telah ditemukan untuk korona atau Covid-19 ini, karena banyak berita yang beredar. Kalau tidak, mungkin bisa diluruskan. Kemudian, soal rapid test tadi Bapak menyebutkan bahwa yang daerahnya tinggi kasusnya, itu di mana Pak?
Terima kasih, Pak.
Presiden RI:
Ya, yang pertama mengenai antivirus. Sampai sekarang belum ditemukan dan ini yang saya sampaikan tadi adalah obat. Obat ini sudah dicoba oleh 1-2-3 negara dan memberikan kesembuhan, yaitu ‘Avigan’. Kita telah mendatangkan 5 ribu, akan kita coba dan dalam proses pemesanan (sejumlah) 2 juta. Kemudian yang kedua, ‘Chloroquine’, ini kita telah siap 3 juta. Kecepatan ini yang ingin saya sampaikan, bahwa kita ini tidak diam, tetapi mencari hal-hal, informasi-informasi apa yang bisa kita…, agar dapat menyelesaikan Covid-19 ini.
Kemudian mengenai rapid test. Memang sudah dilakukan sore hari ini di wilayah yang dulu sudah diketahui ada kontak tracking dari pasien-pasien yang positif, sehingga dari situlah didatangi dari rumah ke rumah, untuk dites. Jadi memang ada prioritas, dan kita memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan, di Jakarta Selatan.
Saya rasa itu mungkin yang bisa saya sampaikan.
Terakhir.
Wartawan:
Pak Presiden, menanyakan soal kesiapan daerah tadi.
Pak Presiden menyampaikan bahwa di Jakarta sudah tersedia Wisma Atlet dan beberapa hotel (milik) BUMN untuk cadangan tempat-tempat isolasi bagi pasien positif (Covid-19). Nah, untuk kesiapan daerah sendiri, seperti apa Pak? Apakah di luar rumah sakit sudah disiapkan juga tempat-tempat cadangan untuk isolasi, begitu? Karena kan tidak semua daerah fasilitasnya selengkap di Jakarta, begitu Pak.
Terima kasih.
Presiden RI:
Ya, saya melihat bahwa daerah juga telah menyiapkan rumah sakit. Tetapi, kemarin juga sudah saya sampaikan kepada Mendagri, untuk juga menyiapkan gedung-gedung yang mungkin bisa dipakai untuk karantina, untuk isolasi apabila memang rumah sakit tidak mencukupi. Saya kira daerah memiliki tempat-tempat diklat yang banyak, itu. Saya rasa bisa dipakai untuk plan kedua atau plan ketiganya.
Ya, saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Terima kasih.
Sekali lagi, saya tutup.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.