Keterangan Pers Presiden RI bersama Perdana Menteri Swedia, Jakarta, 14 November 2012

 
bagikan berita ke :

Rabu, 14 November 2012
Di baca 754 kali

KONFERENSI PERS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DAN

PERDANA MENTERI SWEDIA

DI ISTANA NEGARA, JAKARTA

TANGGAL 14 NOVEMBER 2012

 

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahiim,

 

Yang Mulia, Bapak Perdana Menteri, Delegasi dan Insan Pers yang saya cintai,

 

Hari ini, Indonesia mendapat kehormatan menerima kunjungan Perdana Menteri Swedia, Bapak Fredrik Reinfeldt, dan kunjungan ini amat bersejarah setelah tahun 1952 yang lalu, pimpinan Swedia berkunjung ke Indonesia. Memang awal tahun ini saya menerima kunjungan Raja Swedia, Yang Mulia Bapak Carl XVI Gustaf, tapi dalam kapasitas beliau sebagai tokoh dari World Scout Movement. Dan kunjungan ini dilakukan oleh beliau dan tadi kami melaksanakan pertemuan bilateral yang produktif dengan semangat, komitmen, dan rencana untuk meningkatkan kerja sama dan kemitraan di masa depan. Saya juga senang karena beliau membawa delegasi dunia usaha, private sectors dan dengan kehadiran, kehadiran private sectors itu kita harapkan bisa ditemukan peluang-peluang kerja sama di bidang ekonomi di masa mendatang.

 

Saudara-saudara,

 

Tadi kami membahas sejumlah agenda hubungan bilateral, yaitu utamanya perdagangan, investasi, dan lingkungan. Kemudian ditambah lagi pendidikan, pariwisata dan juga sektor kesehatan. Kami telah mendiskusikan semua itu dan ternyata kami bersetuju bahwa ada peluang untuk peningkatan kerja sama di wilayah-wilayah itu untuk kepentingan bersama, untuk manfaat yang nyata bagi Swedia dan bagi Indonesia. Saudara-saudara, kita juga mendiskusikan kehidupan demokrasi dan hal-hal yang berkaitan dengan hak azasi manusia yang itu juga menjadi agenda dari Indonesia dalam era reformasi dan demokratisasi sekarang ini.

 

Itulah hal-hal penting yang dapat saya sampaikan berkaitan dengan kunjungan Perdana Menteri Swedia.Yang jelas kami berdua berharap, kedua delegasi berharap agar selesai kunjungan ini dapat lebih ditingkatkan lagi kerja sama dan kemitraan kedua negara yang sebenarnya sekarang in berlangsung dengan baik. Dengan demikian saya persilakan kepada Bapak Perdana Menteri untuk juga menjelaskan kepada pers apa yang telah kita bicarakan dan yang akan kita lakukan di masa mendatang. Saya persilakan Bapak Perdana Menteri. 

 

PM Swedia:

 

Thank you very much and let me start by thanking His Excellency, President Yudhoyono for hosting this visit. Expansion, this is actually the first time ever that Swedish Prime Minister is visiting Indonesia and we are very greatful. It is a great pleasure and privilege for me and my delegation to be in Jakarta today. Admitting that the political, economic, developmental, Indonesia is very impressive. This is now a global player of large importance both in the region but also throughout the world, member of the G20. Actually the third largest democracy, very strong growth in your economy. You see partly in Europe recession, you find out of procuderal where the economy is growing so, this is of course a great important trust to be impression. I should also say that we have ongoing bilateral political consultant, concentration regarding human rights that we have done for long time. I think it's very important that this could continue. We are also greeting President Yudhoyono for his efforts and leadership, environmental protection. We are both committed to this global process where we need to decrease the green gas emission and show the world that you could combine economic growth at the same time as you lower your green gas emission. President Yudhoyono also plays an important role as Co-Chair of the UN Panel on Post 2015 Development Goals, where we also have Swedish delegate. Expansion, I am traveling with a huge business delegation we think well position to meet the challenges that we are now seeing in front for Indonesia, also my Minister of Trade also bring with me on this trip so in this field we see a local opportunity for business related, interest in Indonesia as a way of deeping our cooperation for the future. Thank you very much.

 

Presiden:

Terima kasih Bapak Perdana Menteri, thank you very much. Saya berikan kesempatan kepada pers yang ingin mengajukan pertanyaan baik kepada beliau maupun kepada saya.

 

Wartawan:

"This is a question from the Swedish news agency, TT. I need to go to  Mr. President. I was wondering what is your perspective on the future of the relationship between Indonesia and Sweden?"

 

Presiden:
"Saya menilai dan berpendapat bahwa prospek untuk kerja sama dan kemitraan antara Swedia dengan Indonesia baik, baik. Pertama karena masih ada ruang, masih ada peluang untuk meningkatkannya di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi. Yang kedua, kita sekarang sudah bekerja sama baik di investasi, perdagangan, lingkungan, pendidikan, demokrasi, hak asasi manusia. Tentu apa yang telah kita lakukan ini bisa ditingkatkan. Dan yang ketiga, sebagaimana dunia ketahui bahwa setelah ekonomi Indonesia mengalami masalah besar 14 tahun yang lalu, ekonomi kami sekarang tumbuh dan itu berarti satu peluang dan kami di samping mendayagunakan, memberikan kesempatan kepada para pimpinan dunia usaha dalam negeri tapi kerja sama dan kemitraan dengan negara sahabat itu menjadi realitas dan keniscayaan. Dalam konteks itu, maka saya melihat prospeknya bagus dan kami tadi bicarakan semuanya termasuk apa yang perlu kita tingkatkan, kita perbaiki. Dengan demikian, saya sekali lagi harus mengatakan bahwa kita punya prospek yang baik untuk peningkatan kerja sama. Thank you".

 

Wartawan:

"Good afternoon Your Excellency, Mr. President. I am Marendah from the JakartaGlobe. There are some questions I would like to ask. First for Your Excellency, we recall that this is the first visit from Sweden top official in Indonesia. So, what actually that Sweden wants to achieve here and what kind of offers that you can give to Indonesia, and also for Mr. President. Pak, kira-kira apa benefit nyata dari kerja sama antara Swedia dan Indonesia yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat?" Terima kasih banyak Pak.

 

Presiden:

"Your Excellency".

 

PM Swedia:

"First of all, We could act together in global matters concerning climate protection when it comes sustainability goes as I mentioned here present, we see a lot of business opportunity because we feel that Swedish knowledge and Swedish industries as well position to meet investment and future questions related to infrastructure, to agriculture, to healthcare, to education which is means fields of investment and development for Indonesia. We have a lot of experiences, we have a lot of knowledge and we also are keen to find local partners. I have already this morning visited Astra, an Indonesia company which links also to Swedish companies. That way of conducting close cooperation between our two countries what we are seeking to find the new fields."

 

Presiden:

"Ya, sebenarnya kerja sama antara Swedia dan Indonesia apa pun bentuk kerja sama, itu kan tujuannya untuk kepentingan rakyat, kepentingan masyarakat bukan negara atau pemerintah. Yang kita lakukan sekarang ini kerja sama dengan delapan kota di Indonesia untuk membangun kota yang ramah lingkungan misalnya. Kemudian kerja sama di bidang pendidikan, mahasiswa kita belajar di sana. Ada link antar-universitas di Indonesia dengan di Swedia. Kemudian kerja sama upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan termasuk bandara yang ramah lingkungan. Itu semuanya tentu langsung dirasakan oleh masyarakat kita. Kalau company atau investor dari Swedia dengan partner lokalnya di Indonesia bekerja sama dan itu juga akan menciptakan lapangan pekerjaan, berarti itu juga sangat penting bagi masyarakat kita. Semua yang kita kerja samakan sebetulnya, terus terang, ya akhirnya kita tujukan untuk rakyat baik Indonesia maupun Swedia karena langsung atau tidak langsung juga untuk mereka. Jadi, kita akan pastikan bahwa future cooperation and partnership itu memang langsung diarahkan untuk apa yang bisa dirasakan oleh rakyat kita."

 

Wartawan:

"Your Excellency, President Yudhoyono, my name is (inaudible) from Swedish television. I would like to ask you, in what way can Sweden contribute to further the economic and democratic development in Indonesia in the future?"

 

Presiden:

"Ya, sebagaimana tadi kita bicarakan baik dalam pertemuan awal saya maupun dalam pertemuan bilateral yang dihadiri oleh kedua delegasi, kita review tadi bagaimana trade relation, investment relation, tourism cooperation, apakah masih ada ruang, ternyata masih. Nah, karena ada ruang itulah, saya tentu sekali lagi di samping menggalakkan dunia usaha dalam negeri, kita juga mengundang partner dari negara sahabat untuk lebih meningkatkan lagi ekonomi kami. Saya kira peluangnya besar. Ekonomi kami tumbuh rata-rata enam persen lebih meskipun dunia mengalami krisis. Itu berarti, masih tersedia ruang untuk investment dan kemudian trade. Tentu kami persilakan untuk memilih, kira-kira economic opportunities apa yang disenangi oleh mitra-mitra kami dari Swedia. Di bidang demokrasi, kita menggalang kerja sama sejak Indonesia melaksanakan reformasi, kita sudah bekerja sama. Yang jelas Indonesia punya komitmen, Indonesia punya cara untuk negeri ini makin ke depan demokrasinya makin matang, dan juga memberikan penghormatan kepada hak-hak azasi manusia. Negara mana pun tentu memerlukan waktu untuk sebuah reformasi dan demokratisasi. Tetapi itulah yang menjadi agenda kami tahun-tahun terakhir ini. Dalam hal itu, maka kita ingin bergabung dengan global club of democratic nation dan saya kira, Indonesia bisa membuktikan tidak ada kontradiksi antara Islam dengan demokrasi, tidak ada kontradiksi antara demokrasi dengan pembangunan, tidak harus kita memilih semuanya. Bisa kita capai manakala kita sungguh ingin mencapainya. Saya harus mengatakan, memang masih ada permasalahan, ada isu, ada hambatan tapi itu lazim terjadi di negara mana pun yang sedang melaksanakan reformasi yang besar. Dan setiap kerja sama yang berkaitan dengan itu tentu kami senang untuk meneruskannya."

 

PM Swedia:

"Thank you very much".

 

Wartawan:

"Assalamualaikum, saya Luhur dari detik.com. Pertanyaan saya tujukan kepada Bapak Perdana Menteri. Terkait tadi disampaikan oleh Pak Presiden bahwa masih ada banyak ruang untuk peningkatan investasi dan perdagangan. Peluang-peluang apa yang secara konkrit sudah dilihat oleh Swedia mengenai peluang-peluang tersebut. Terutama saat ini Indonesia punya program masterplan untuk percepatan ekonomi di beberapa seluruh daerah, apakah di bidang energi, infrastruktur dan sebagainya. Terima kasih".

 

PM Swedia:

"Yes, we have read this masterplan come strong mind that it comes very close to the different part of our industry but we could actually be partner in the fullfilment of this masterplan. As mentioned in the infrastructure, I think Indonesia now is feeling the same effects of growth that we have seen in other countries, a growing middle class that tends to buy cars then you get a lot of congestion, a problem with your traffic system.Therefore, you need to increase your investment both in public transport, and then railways but also when it comes to motorways of different kinds of low cost. We have lot of experiences in this how to do this in a smart way, how to control traffic in a way that you loose less time waiting for other car to move which is a problem throughout the world. There we have one example, the fact that you have a booming middle class that grows quickly in numbers, it's also the sign IKEA a Swedish company with furniture is now also coming to Indonesia and also some of our retail business is also coming here. So, I feel very broad spectrum of interest for Swedih business and they are very keen to follow on the street because as mention this is a country that is growing very quickly. It is a democracy, a rule of law and transform its economy in a way which makes it extremely important and interesting for my business start to be here."

 

Presiden:

"Terima kasih Pak Perdana Menteri. Terima kasih saudara-saudara atas kebersamaannya dalam konferensi pers ini. Terima kasih".

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

KementerianSekretariat Negara RI