Keterangan Pers Presiden RI, Mengenai Jatuhnya Pesawat Malaysia Airlines,di Jakarta,Tgl.18 Juli 2014

 
bagikan berita ke :

Jumat, 18 Juli 2014
Di baca 856 kali

KETERANGAN PERS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENGENAI

JATUHNYA PESAWAT MALAYSIA AIRLINES MH17

DAN SITUASI TERKINI DI JALUR GAZA

DI KANTOR PRESIDEN

TANGGAL 18 JULI 2014

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Saudara-saudara, pada kesempatan ini saya akan menyampaikan dua hal. Pertama adalah berkaitan dengan tragedi jatuhnya pesawat Malaysia MH17 di wilayah timur Ukraina, dan yang kedua adalah berkaitan dengan memburuknya situasi di jalur Gaza, Palestina.

 

Sebagaimana kita ketahui, bahwa telah terjadi tragedi jatuhnya pesawat terbang Malaysia MH17 di bagian timur negara Ukraina. Atas nama negara dan pemerintah Indonesia, dan selaku pribadi, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada negara sahabat kita Malaysia dan para keluarga korban. Dari sejumlah sumber sumber resmi dan dipercaya yang Indonesia ikuti, pesawat Malaysia itu jatuh karena ditembak oleh peluru darat ke udara. Oleh karena itu, Indonesia sungguh menyerukan agar segera dilakukan investigasi secara internasional. Kalau itu benar pesawat sipil itu jatuh ditembak oleh senjata militer, itu adalah pelanggaran hukum internasional dan bahkan hukum perang. Oleh karena itu, jika dalam investigasi terbukti seperti itu kejadiannya, Indonesia sungguh berharap agar pelakunya diberikan sanksi dan tindakan hukum yang tegas. Dalam hal ini, untuk investigasi internasional, Indonesia siap untuk bergabung dalam investigasi itu.

 

Saudara juga mengetahui, bahwa dari 298 orang yang ada dalam pesawat itu, yang menjadi korban ada sejumlah saudara-saudara kita warga negara Indonesia. Dalam kaitan ini, Kementerian Luar Negeri dan sejumlah kedutaan besar kita utamanya kedutaan besar kita di Belanda, di Ukraina, di Rusia, dan di Malaysia sekarang sedang dan terus bekerja untuk melakukan identifikasi resmi berapa banyak dan siapa-siapa saudara kita itu, warga negara Indonesia itu. Tentu kita menunggu, sesuai dengan himbauan Maskapai Penerbangan Malaysia, untuk mengumumkan secara resmi kepada publik, karena prinsipnya keluarga korban harus terlebih dahulu diberitahu.

 

Dalam kaitan ini, saya telah mengeluarkan instruksi agar Maskapai Penerbangan Indonesia menghindari daerah-daerah konflik militer, khususnya Ukraina, perbatasan Ukraina-Rusia, dan juga di atas jalur Gaza. Kementerian Perhubungan telah bertindak, demikian juga Maskapai Garuda Indonesia. Saya juga menyerukan seluruh warga negara Indonesia yang akan berpergian di seluruh dunia yang menggunakan jasa penerbangan, bisa memastikan bahwa pesawat yang ditumpanginya tidak melintasi wilayah daerah peperangan atau daerah konflik, sekali lagi di Ukraina, perbatasan Ukraina-Rusia, dan di atas jalur Gaza.

 

Indonesia pada kesempatan yang baik ini juga menyerukan agar segera dicapai solusi damai di Ukraina, karena ternyata juga berdampak pada masyarakat dunia. Terbukti dengan jatuhnya pesawat penerbangan sipil Malaysia. Saya mendapatkan laporan dari Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, bahwa Dewan Keamanan PBB akan segera bersidang. Indonesia mendukung penuh, dan justru berharap Dewan Keamanan PBB harus mengambil langkah yang serius dan segera.

Pada kesempatan yang baik ini, di bulan suci Ramadhan ini, Indonesia juga menyerukan solidaritas di antara sesama negara ASEAN untuk membantu Malaysia dalam mengatasi musibah ini dan langkah-langkah internasional yang lain untuk mendapatkan keadilan dari musibah atau tragedi yang sama-sama tidak kita harapkan ini.

 

Saudara-saudara,

 

Pada kesempatan yang baik ini, saya juga ingin sekaligus menyampaikan seruan dan ajakan kepada masyarakat internasional, ajakan kepada para pemimpin dunia untuk secara serius segera bisa mengatasi memburuknya situasi yang ada di Gaza, Palestina, yang telah merenggut jatuhnya korban terutama korban sipil yang tidak berdosa. Setelah gencatan senjata singkat, ternyata situasinya makin memburuk. Beberapa jam yang lalu Israel justru melaksanakan operasi serangan darat yang tentu akan menambah penderitaan masyarakat Palestina dan akan menambah jatuhnya korban sipil. Sementara itu penembakan-penembakan roket juga masih kita saksikan. Berarti aksi balas-membalas masih terjadi, the cycle of violence masih berlangsung. Oleh karena itu, menghadapi situasi yang sangat kritis ini tiada lain dunia harus sangat serius untuk bertindak, bukan hanya berkata-kata, menghentikan semua kekerasan yang terjadi di wilayah Palestina. Dewan Keamanan PBB harus tegas dan melakukan aksi-aksi nyata untuk menghentikan kekerasan itu.

 

Indonesia juga terus menyerukan bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan saat ini untuk meringankan penderitaan keluarga korban, penderitaan masyarakat di daerah Gaza. Indonesia sendiri telah memberi contoh untuk memberikan bantuan kemanusiaan ini. Dan tentunya Indonesia juga menyerukan solidaritas kita semua untuk kemerdekaan Palestina tetapi sekaligus untuk terciptanya situasi yang damai dan keberlanjutan dari perundingan damai menuju terwujudnya negara Palestina yang berdaulat dan merdeka dengan konsep dua negara, two-state solution.

 

Inilah yang ingin saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.

Dan karena saya juga ingin menyampaikan ini kepada negara-negara sahabat, masyarakat internasional, izinkan saya untuk menyampaikan seruan Indonesia ini dalam Bahasa Inggris.

 

On my personal behalf, and on behalf of the people of Indonesia, I would like to express my deepest condolences and sympathies for the tragic incident relating to Malaysian Airlines Flight MH17, yesterday, 17 July 2014, during its flight from Amsterdam to Kuala Lumpur. According to report, the plane was shot down by a missile. No less than 298 passengers, including the crew, lost their lives in this tragic incident. Indonesian citizens are reported to be among the victims. Our prayers and thoughts are with the families. 12 in the evening and early morning today, I have been following with great concerns news relating to the incident. Since the very beginning, the Minister of Foreign Affairs of Indonesia has reported the development to me and has tasked the relevant Indonesian embassy, namely the embassies in the Netherland, Malaysia, Ukraine, and Russian federation to gather as much information as possible, including on the possibility of Indonesian citizen on board to find.

 

These efforts reveal that Indonesian citizen were onboard the aircraft. However, in accordance with the advice of the airline concerned, and in order to fully ensure the identity of the passengers, and to allow notification to their match of gene, the government of Indonesia has been asked not to reveal their identities at this time. Further, there is a need for a thorough investigation on the cost of this tragedy. The international community should collectively address this incident. Not least, report indicates that the plane was shot down by a missile related to the recent conflict situation in Ukraine. If this is proven, this would constitute a serious breach of international law and laws of war. Those responsible must be helpfully accountable and be brought to justice. Indonesia calls for the, for a thorough investigation of incident, and is ready to join in any international investigation on that matter.

 

Not least, this tragedy, the losses of innocent lives remind of the urgent need for the conflict situation should be brought to an end, an immediate end. Indonesia calls on all the relevant parties to set aside their differences and work toward a political settlement. I have also been informed by the Foreign Minister of Indonesia that later on this morning, local time, the United Nations Security Council will consider this issue. I welcome this development.

 

Also in regard to this incident, I am instructing all Indonesian Airlines to demonstrate utmost cautions and avoid air space over conflict areas. This should be coordinated with the government. And as a member of the ASEAN family, and in this holy month of Ramadhan, I wish to express my solidarity with the government and people of Malaysia. And also with the countries whose citizen have fallen victims of this tragedy.

 

Before I conclude, Indonesia wishes to once again express its deep and profound concerns over the rapidly worsening situation in Gaza. Far from engaging in a ceasefire, as expected by international community, Israel has decided to launch a ground military operation and deplore such escalate... We deplore such escalation of the conflict, and once again, I should say, and once again call for an immediate ceasefire to be observed by the United Nations, the ending of the cycle of violence and the distributions of the humanitarian assistance. Israel's ground military operation can only add to the suffering of the Palestine, I should say, the Palestinian people and must be brought to an immediate end.

 

Thank you very much.

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI