Â
KETERANGAN PERS
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BERKENAAN DENGAN MUSIBAH GEMPA BUMI
DI CIANJUR, JAWA BARAT
3 SEPTEMBER 2009
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pertama-tama, tentu kami ikut berduka, berbela sungkawa atas wafatnya saudara-saudara kita dan saya nanti mengajak berdoa semoga arwah beliau diterima di sisi Allah Subhaanahu wa Ta 'aala. Dan keluarga yang ditinggalkan tetaplah tawakal, tegar, bahwa semuanya ini adalah kehendak Allah Subhaanahu wa Ta ‘aala. Kita harus menerimanya dengan tabah seraya mendoakan semoga, sekali lagi, almarhum dan almarhumah hidup tenang di alam baka, di sisi Allah Subhaanahu wa Ta ‘aala.
Yang kedua, saya datang juga untuk melihat langsung langkah-langkah tanggap darurat yang dilaksanakan hingga hari ini. Tadi malam kami sudah bekerja, sejak sore kemarin sudah bekerja. Bukan hanya di tempat ini, mulai dari Tasik , Garut, Bandung, Sukabumi, Bogor, dan semua. Jadi, semua telah bergerak. Tentu saja ada yang mudah segera kita ketemukan jenazahnya, ada yang tidak mudah seperti yang ada di depan kita ini. Yang perlu dilaksanakan hari-hari mendatang ini adalah, sekali lagi, kegiatan tanggap darurat, mencari apakah masih ada jenazah yang tertimbun, mencari apakah masih ada yang bisa diselamatkan, mengobati yang luka-luka, mengebumikan yang telah wafat. Dan kemudian, apabila ada yang mengungsi, bisa diberikan bantuan dan pelayanan yang baik bagi saudara-saudara kita yang mengungsi.
Setelah itu, tentu tahapannya nanti akan ada bantuan bagi yang memiliki rumah yang hancur, rusak berat, dan sebagainya, sesuai dengan undang-undang dan kebijakan yang berlaku sebagaimana juga yang berlaku di daerah-daerah lain. Mengatasi bencana begini, ada yang menjadi tanggung jawab Pak Bupati dengan jajarannya. Ada yang menjadi tanggung jawab Pak Gubernur dengan jajarannya. Tapi, juga ada yang mesti dibantu oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu, kami semua akan menjalankan dengan sebaik-baiknya, dan saya berharap sebagaimana saya sampaikan tadi, meskipun yang namanya gempa bumi itu tidak ada yang bisa mencegah di seluruh dunia. Negara manapun kalau sudah gempa bumi, termasuk tsunami, letusan gunung berapi, itu tidak bisa dicegah oleh umat manusia. Kita hanya bisa kalau gunung akan meletus, memberikan peringatan. Tapi kalau gempa bumi, tidak bisa. Paling-paling setelah gempa bumi terjadi, apakah ada bahaya tsunami atau tidak, kita bisa memberikan peringatan. Yang penting, langkah-langkah cepat kita terhadap ini semua. Dan, ya meskipun kita berdoa kepada Allah Subhaanahu wa Ta' aala, di bulan suci Ramadhan baik untuk kita bertafakur, berdoa memohon ampun, gempa seperti ini bisa ada gempa-gempa susulan. Meskipun biasanya skalanya menjadi lebih kecil, lebih kecil, dan akhirnya tidak ada lagi. Oleh karena itu, saya minta semuanya waspada sampai benar-benar tidak ada gempa-gempa susulan.
Saya kira itu yang perlu saya sampaikan, terima kasih. Dan saya akan mengajak Saudara-saudara untuk membacakan surat al-Fatihah untuk mendoakan saudara-saudara yang dipanggil oleh Allah Subhaanahu wa Ta ‘aala dengan harapan semoga, sekali lagi, beliau-beliau menjadi syuhada, hidup tenang di sisi Allah Subhaanahu wa Ta ‘aala. Al-Fatihah.
(Dilanjutkan dengan berdoa)Â
Terima kasih.
Wassalaamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Biro Naskah dan Penerjemahan
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan
Sekretariat Negara RI