KTT Asia Afrika Hasilkan Tiga Dokumen Penting

 
bagikan berita ke :

Jumat, 24 April 2015
Di baca 2328 kali

Dalam pernyataan pers yang disampaikan saat penutupan KTT Asia Afrika di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (23/4), Presiden Jokowi memaparkan sidang telah mengirimkan pesan bahwa kondisi kehidupan dunia saat ini masih tidak seimbang, jauh dari keadilan dan perdamaian.   

“Oleh karena itu, Bandung Spirit masih sangat relevan dan sidang berhasil menyusun langkah nyata untuk menindaklanjuti kerja sama secara konkret yang tercantum dalam deklarasi penguatan kemitraan strategis baru Asia Afrika,” ucap Presiden.  

Sidang juga berhasil menyusun kerangka operasional mekanisme pemantauan. Presiden Jokowi meminta para Menteri Luar Negeri untuk bertemu dua tahun sekali di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

Kesepakatan lain yang dihasilkan adalah pentingnya penguatan kerja sama selatan-selatan melalui inisiatif dan program pengembangan kapasitas dan kerja sama teknis. 

Presiden Jokowi juga menyatakan telah diadopsinya deklarasi khusus mengenai Palestina dan dukungan peserta bagi kemerdekaan Palestina yang dinilainya sangat kuat dan siap membantu untuk pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan bagi Palestina. 

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengungkapkan kegembiraannya bahwa sidang telah menetapkan tanggal 24 April sebagai hari Asia Afrika dan kota Bandung sebagai ibukota solidaritas Asia Afrika. “Dan yang penting, mendukung berdirinya Asia Afrika Center di Indonesia,” tegas Presiden.  

Tidak hanya Asia Afrika Center, Asia Africa Bussiness Summit sebelumnya juga telah menyepakati pendirian Asia Africa Bussiness Council di Jakarta.  

Pertemuan Bilateral
Selama KTT berlangsung, Presiden Jokowi menyatakan telah melakukan sebanyak 15 pertemuan bilateral yang secara umum dalam setiap pertemuan membahas kerja sama yang konkrit dan nyata. 
 
“Dengan Tiongkok misalnya, disepakati dan segera ditindaklanjuti target perdagangan USD150 miliar dan  ditandatangani kerja sama untuk pembangunan Jakarta-Bandung high speed rail. Kemudian juga dengan Jepang disepakati pembentukan Maritime Forum untuk menindaklanjuti kerja sama maritim dan investasi,” papar Presiden.  

Selain itu, Presiden Jokowi juga bertemu secara informal dengan beberapa negara anggota OKI. Dalam pertemuan tersebut, disepakati untuk menyelesaikan tiga tantangan umat Islam, yaitu Palestina, terorisme, dan konflik internal-eksternal yang ada di negara dan kawasan. Kedua, membentuk task force untuk membangun kerangka kerja dan kerangka komunikasi untuk menyelesaikan masalah. 

Sebagai penutup, Presiden Jokowi menyerukan agar seluruh pihak menjaga perdamaian dunia. “Lakukan gencatan senjata bagi pihak yang sedang berperang. Ajakan ini melengkapi kesepakatan-kesepakatan yang dirumuskan dalam Konferensi Asia Afrika ke 60 ini,” tegas Presiden. (humas kemensetneg) 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           2           3           0           1