KTT G20 2016 Dimulai

 
bagikan berita ke :

Minggu, 04 September 2016
Di baca 979 kali

Upacara pembukaan diawali dengan kedatangan para pemimpin negara di lobi Hangzhou International Expo Center. Presiden Joko Widodo sendiri tiba sekitar pukul 14.49 waktu setempat dan disambut oleh protokol Republik Rakyat Tiongkok. Menggunakan jas berwarna gelap dan berdasi merah, Presiden berjabat tangan dengan Presiden RRT Xi Jinping selaku tuan rumah. Usai bersalaman, Presiden bersama dengan pemimpin negara lainnya mengikuti sesi foto bersama. Demikian seperti keteranagn pers Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

 

Selain 20 negara anggota, KTT kali ini juga diikuti oleh beberapa negara tamu, yakni Spanyol, Chad, Mesir, Kazakhstan, Laos, Senegal, Singapura, dan juga Thailand. Tak ketinggalan, sejumlah pimpinan organisasi internasional maupun perwakilannya juga hadir, seperti PBB, Bank Dunia, Organisasi Buruh Internasional (ILO), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Dana Moneter Internasional (IMF), dan lainnya.

 

Sementara itu, dalam pidato pembukaannya, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengajak para pemimpin negara G20 untuk dapat merumuskan kebijakan yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, kuat, dan berkelanjutan. Sebab, kondisi ekonomi yang kini dihadapi oleh negara-negara G20 tidak jauh berbeda dengan apa yang dialami delapan tahun lalu.

 

"Banyak tantangan dan resiko yang dialami perekonomian global. Dan terkait itu, saya ingin menyampaikan beberapa hal guna memulihkan kembali situasi ekonomi global," ucapnya.

 

Gelaran KTT G20 yang akan berlangsung hingga 5 September 2016 esok mengusung tiga pilar utama, yakni inovasi, revolusi industri baru, serta ekonomi digital. Kesemuanya itu akan dibahas dalam lima sesi selama KTT berlangsung. Presiden Joko Widodo sendiri mendapat kehormatan untuk menjadi pembicara utama pada sesi kedua gelaran kali ini.

 

"Presiden Jokowi sendiri akan bertindak sebagai pembicara utama pada sesi kedua esok hari," terang Retno.  (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0