Awalnya, KTT ini akan diselenggarakan di Maroko tapi Maroko menyatakan ketidaksiapan. Lalu Indonesia diminta menjadi tuan rumah menggantikan Maroko. "Saya minta Menlu untuk menyatakan kesanggupan Indonesia untuk menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI".
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam arahan pembuka Rapat Terbatas (Ratas) dengan topik bahasan, Persiapan KTT Luar Biasa negara-negara OKI, Rabu, 3 Februari 2016, di Kantor Presiden, Jakarta. Demikian sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.
“Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, harus memainkan peranan yang aktif dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sesuai dengan amanat Konstitusi," kata Presiden. Kesiapan Indonesia menyelenggarakan KTT Luar Biasa OKI juga menunjukkan Indonesia konsisten dukung Palestina.
Presiden meminta agar Indonesia KTT ini disiapkan dengan sebaik-baiknya. Indonesia telah sukses menyelenggarakan KTT Asia Afrika pada 2015 lalu. Untuk itu, Presiden menyatakan, "Saya ingin KTT Luar Biasa OKI ini juga bisa suksesâ€.
Lebih lanjut Presiden mengatakan, bahwa sebagai tuan rumah yang baik, Indonesia harus memberikan pelayanan yang baik. Presiden menginstruksikan agar dipastikan kehadiran para Kepala Negara, pengamanan serta fasilitas pendukung lainnya.
Presiden berpesan, agar KTT ini menjadi bagian dari upaya menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang aman, warganya ramah sehingga menarik untuk dikunjungi. "Dan warga muslimnya mengusung Islam yang toleran, Islam sebagai rahmat bagi alam semesta," pungkas Presiden. (Humas Kemensetneg)
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam arahan pembuka Rapat Terbatas (Ratas) dengan topik bahasan, Persiapan KTT Luar Biasa negara-negara OKI, Rabu, 3 Februari 2016, di Kantor Presiden, Jakarta. Demikian sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.
“Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, harus memainkan peranan yang aktif dalam menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sesuai dengan amanat Konstitusi," kata Presiden. Kesiapan Indonesia menyelenggarakan KTT Luar Biasa OKI juga menunjukkan Indonesia konsisten dukung Palestina.
Presiden meminta agar Indonesia KTT ini disiapkan dengan sebaik-baiknya. Indonesia telah sukses menyelenggarakan KTT Asia Afrika pada 2015 lalu. Untuk itu, Presiden menyatakan, "Saya ingin KTT Luar Biasa OKI ini juga bisa suksesâ€.
Lebih lanjut Presiden mengatakan, bahwa sebagai tuan rumah yang baik, Indonesia harus memberikan pelayanan yang baik. Presiden menginstruksikan agar dipastikan kehadiran para Kepala Negara, pengamanan serta fasilitas pendukung lainnya.
Presiden berpesan, agar KTT ini menjadi bagian dari upaya menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang aman, warganya ramah sehingga menarik untuk dikunjungi. "Dan warga muslimnya mengusung Islam yang toleran, Islam sebagai rahmat bagi alam semesta," pungkas Presiden. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?