Dari situ, kemudian
Presiden Jokowi langsung menuju PT. Pindad (Persero) yang berlokasi di
Jln. Jend. Gatot Subroto No. 517, Bandung, untuk meninjau Divisi
Kendaraan Khusus.
“Sebagai orang produksi saya melihat langsung, sangat bagus, alurnya jelas. Ini memperlihatkan manajemen itu baik atau tidak baik. Manajemen produksi maksud saya baik atau tidak baik ada di situâ€, ujar Presiden Jokowi menjawab pertanyaan doorstop wartawan usai meninjau Divisi Kendaraan Khusus PT. Pindad (Persero).
Selain memuji manajemen produksi PT. Pindad (Persero), termasuk produksi mesin dan assembling, menurut Presiden Jokowi, PT. Pindad (Persero) masih perlu diberikan dorongan agar mampu meningkatkan kapasitas produksinya.
“Artinya apa, itu juga bergantung lagi pada marketing-nya, marketing jangan tergantung saja ke TNI, atau Polri, atau ke Kementerian, tetapi juga harus masuk ke pasar-pasar di luar Indonesia. Itu kalau mau melipatkan produksi dan saya udah sampaikan ke Menteri BUMN. Kalau itu marketing-nya bagus, produksinya punya kemampuan ya akan kita suntik BUMN-nya, kita tambah, baik untuk investasi maupun untuk modal kerjaâ€, jelas Presiden Jokowi mengenai rencana suntikan dana guna menambah kapasitas produksi.
Presiden Jokowi juga meminta agar jangan sampai alat-alat pertahanan kita banyak beli dari luar, dan seandainya kita memang belum bisa produksi, kita bisa join dengan luar tapi produksi di Indonesia.
Setelah mengunjungi PT. Pindad (Persero), Presiden Jokowi kemudian melanjutkan kunjungan kerjanya ke PT. LEN Industri (Persero), di Jln. Soekarno Hatta No. 442 Bandung.
PT. LEN Industri (Persero) merupakan salah satu BUMN yang memproduksi simulator pesawat dan pembuatan perangkat kareta api serta pengembangan teknologi kereta api Indonesia, defense electronics railways signalling, traction telecommunication, dan navigation.
Presiden Jokowi kemudian melanjutkan kunjungannya ke Techno Park, Kampus Universitas Telkom, di Jln. Terusan Buah Batu, Dayeuh Kolot. (Verbatim-Humas)
“Sebagai orang produksi saya melihat langsung, sangat bagus, alurnya jelas. Ini memperlihatkan manajemen itu baik atau tidak baik. Manajemen produksi maksud saya baik atau tidak baik ada di situâ€, ujar Presiden Jokowi menjawab pertanyaan doorstop wartawan usai meninjau Divisi Kendaraan Khusus PT. Pindad (Persero).
Selain memuji manajemen produksi PT. Pindad (Persero), termasuk produksi mesin dan assembling, menurut Presiden Jokowi, PT. Pindad (Persero) masih perlu diberikan dorongan agar mampu meningkatkan kapasitas produksinya.
“Artinya apa, itu juga bergantung lagi pada marketing-nya, marketing jangan tergantung saja ke TNI, atau Polri, atau ke Kementerian, tetapi juga harus masuk ke pasar-pasar di luar Indonesia. Itu kalau mau melipatkan produksi dan saya udah sampaikan ke Menteri BUMN. Kalau itu marketing-nya bagus, produksinya punya kemampuan ya akan kita suntik BUMN-nya, kita tambah, baik untuk investasi maupun untuk modal kerjaâ€, jelas Presiden Jokowi mengenai rencana suntikan dana guna menambah kapasitas produksi.
Presiden Jokowi juga meminta agar jangan sampai alat-alat pertahanan kita banyak beli dari luar, dan seandainya kita memang belum bisa produksi, kita bisa join dengan luar tapi produksi di Indonesia.
Setelah mengunjungi PT. Pindad (Persero), Presiden Jokowi kemudian melanjutkan kunjungan kerjanya ke PT. LEN Industri (Persero), di Jln. Soekarno Hatta No. 442 Bandung.
PT. LEN Industri (Persero) merupakan salah satu BUMN yang memproduksi simulator pesawat dan pembuatan perangkat kareta api serta pengembangan teknologi kereta api Indonesia, defense electronics railways signalling, traction telecommunication, dan navigation.
Presiden Jokowi kemudian melanjutkan kunjungannya ke Techno Park, Kampus Universitas Telkom, di Jln. Terusan Buah Batu, Dayeuh Kolot. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?