Swedia
Dalam kunjungan pertama di Stockholm, Swedia (27-29 Mei), Presiden akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Raja Carl XVI Gustaf, melakukan pertemuan bilateral dengan PM Fredrik Reinfeldt, dan Ketua Parlemen Per Westerberg. Isu-isu yang menjadi kepentingan kedua negara akan dibahas, antara lain bidang ekonomi, lingkungan hidup, perubahan iklim, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, riset, dan teknologi. Beberapa Nota Kesepahaman juga akan ditandatangani terkait bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, dan kesehatan.
Dalam kunjungan pertama di Stockholm, Swedia (27-29 Mei), Presiden akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Raja Carl XVI Gustaf, melakukan pertemuan bilateral dengan PM Fredrik Reinfeldt, dan Ketua Parlemen Per Westerberg. Isu-isu yang menjadi kepentingan kedua negara akan dibahas, antara lain bidang ekonomi, lingkungan hidup, perubahan iklim, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, riset, dan teknologi. Beberapa Nota Kesepahaman juga akan ditandatangani terkait bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, dan kesehatan.
Selain bertemu dengan beberapa pejabat tinggi Swedia, Presiden SBY dijadwalkan menerima sejumlah CEO perusahaan besar Swedia, antara lain Business Sweden, IKEA, dan Investor AB. Melalui pertemuan ini diharapkan para pelaku bisnis terkemuka Swedia makin yakin atas potensi investasi di Indonesia.
Amerika Serikat
Sementara pada kunjungan ke Amerika Serikat, Presiden SBY akan memimpin langsung jalannya pertemuan kelima HLP High-Level Panel (HLP) of Eminent Persons on the Post-2015 Development Agenda, di Markas PBB di New York. Pada pertemuan ini, Bapak Presiden akan menyampaikan laporan akhir Panel HLP kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon. Pertemuan kelima ini sekaligus menjadi penutup rangkaian pertemuan Panel setelah empat pertemuan sebelumnya, masing-masing di New York, (September 2012), London (November 2012), Monrovia (Februari 2013), dan Bali (Maret 2013).
Di New York, Presiden dijadwalkan juga akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB untuk memaparkan laporan akhir Panel tersebut kepada Presiden Majelis Umum PBB dan para anggota PBB. Laporan akhir Panel diharapkan dapat menjadi rujukan bagi negara-negara anggota PBB dalam menetapkan prioritas pembangunan untuk jangka waktu 15 – 20 tahun ke depan setelah tahun 2015. Penyampaian laporan akhir Panel kepada Sekjen PBB menandai berakhirnya tugas dan mandat Panel HLP HLP yang ditunjuk Sekjen PBB.
Bertepatan dengan keberadaan Presiden di New York, organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (AoCF) akan memberikan penghargaan World Statesman Award, atas capaian dalam memajukan masyarakat yang demokratis, menciptakan tatanan internasional yang lebih damai dan mendorong kemajuan yang lebih besar atas penghormatan HAM, kebebasan bergama, dan hubungan antarperadaban. (dukjak-humas).
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?