"September 2015 lalu, Gubernur Sumatera Selatan sampaikan ke saya bahwa di Palembang ini sudah sebagian ruas jalan itu macet. Beliau usul dari airport-kota ada transportasi massal, saya sampaikan saya setuju," kata Presiden, saat meninjau lokasi pembangunan LRT zona I yaitu di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Demikian seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit.
Â
Presiden menambahkan, proyek LRT di Palembang ini merupakan proyek kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah menyediakan lahan dan Pemerintah Pusat menyediakan jasa konstruksi. LRT itu sendiri senilai hampir 7 triliun rupiah. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan yang dikeluarkan pada tanggal 20 Oktober 2015 lalu.
Â
"Kalau kerja bersama dilakukan, pusat dan daerah kerja cepat sekali, Desember kerja konstruksi dari airport ke kota sudah dimulai," ujar Presiden.
Â
Untuk jangka pendek, Presiden menargetkan proyek LRT ini selesai sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta. "Kita harapkan sebelum Asian Games sudah selesai. Jangka panjang di semua kota di Indonesia diperlukan karena sudah macet," ucap Presiden. Lebih lanjut, Presiden juga berharap nantinya proyek LRT seperti ini akan dibangun di seluruh kota di Indonesia, dan terkoneksi dengan bandar udara.
Â
"Harus ada koneksi antara udara dan darat ke kota. Airport ke kota perlu, tidak ada lagi ruang untuk mobil ke airport," tegas Presiden.
Â
Jalur LRT di Palembang sepanjang 23 kilometer akan dibangun dan dibagi menjadi 5 zona yang berupa jalur layang (elevated track) dan dilengkapi dengan prasarana lainnya yaitu 13 stasiun, 1 jembatan yang melintasi Sungai Musi dan 1 depo. (Humas Kemensetneg)