Mantan Buruh Cuci Ini Sukses Berdagang dan Lulus Program Mekaar

 
bagikan berita ke :

Rabu, 30 Januari 2019
Di baca 913 kali

"Dulu saya dapat Rp2 juta, terus keduanya Rp2,5 juta, ketiganya Rp3 juta. Sekarang saya sudah lunas, pindah ke Mandiri (KUR)," ujar Ibu Yana (53 tahun), seorang nasabah PNM Mekaar asal Cibitung saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo di Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 30 Januari 2019 seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Ibu Yana merupakan salah seorang penerima manfaat program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) yang dinyatakan naik kelas.

Saat berdialog dengan Presiden, Ibu Yana menjelaskan bahwa dirinya hendak memanfaatkan program pemerintah yang berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan salah satu bank nasional. Dengan bantuan modal yang lebih besar itu, ia bersama suaminya akan mengembangkan usahanya.

"Rp3 juta sudah lunas, sekarang mau pindah ke bank (KUR), mau dapat berapa?" tanya Presiden.

"Pengin dapat Rp10 juta. Saya mau dagang buah dan membesarkan (usaha) yang di rumah juga," jawab Ibu Yana.

PNM Mekaar merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi ibu-ibu prasejahtera yang ingin membuka maupun mengembangkan usaha. Layanan tersebut menyediakan bantuan pembiayaan dengan besaran Rp2 hingga Rp5 juta yang diberikan bertahap tanpa jaminan.

"Rasanya gembira dapat pinjaman gede buat nambahin modal," tutur Ibu Yana ketika ditemui Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden di lokasi selepas acara.

Sebelum mengikuti program Mekaar, ia mengaku bekerja sebagai buruh cuci untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kini, setelah tiga tahun mengikuti program Mekaar, Ibu Yana yang memulai sendiri usahanya dari nol berencana untuk mengambil pinjaman KUR dengan jangka waktu cicilan 24 bulan.

"Saya bersyukur banget karena dengan adanya Mekaar saya jadi bisa dagang. Apalagi sekarang sudah pindah ke KUR," kata Ibu Yana.

Dalam sebulan, ia juga telah menghitung jumlah angsuran yang harus dibayarkan sebesar Rp430.000 untuk dapat melunasi bantuan modal KUR tersebut.

"Bisa. Saya cicil sehari Rp30.000 sampai Rp50.000," ucapnya optimistis.

Terkait program tersebut, saat memberikan sambutannya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa bantuan PNM Mekaar dapat digunakan para ibu rumah tangga untuk mengembangkan atau bahkan memulai usaha supermikro sendiri. Dahulu, ia menceritakan, juga memulai usaha dari modal yang sangat minim. Namun, dari modal kecil tersebut, usaha yang dirintisnya itu dapat berkembang lebih jauh.

"Ibu-ibu nanti juga akan kita bawa ke sana," kata Presiden.

Menurut Presiden, hal tersebut bukanlah hal yang mustahil asalkan para ibu mau berupaya dan bekerja keras untuk dapat mewujudkan hal itu. Kuncinya ada di tiga nilai utama yang ditanamkan bagi tiap nasabah PNM Mekaar.

"Jujur, disiplin, kerja keras!" jelas Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Plt Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0