Masalah Pajak dan Beacukai, Tunjukkan Kinerja, Maka Kepercayaan Presiden Akan Pulih

 
bagikan berita ke :

Rabu, 21 Juli 2010
Di baca 902 kali

Pada saat itu Presiden berpesan agar keempat lembaga tersebut melakukan reformasi birokrasi, meningkatkan kinerja, dan menghentikan perilaku-perilaku yang buruk. "Enam tahun berlalu, sebagian berubah namun sebagian tidak berubah," SBY menambahkan.

Dalam laporannya, Menkeu Agus Martowardojo meminta kepada Presiden SBY agar memberikan kepercayaan kepada jajaran Ditjen Pajak dan Ditjen Beacukai, serta dukungan terhadap reformasi tahap kedua yang sedang dilaksanakan.

Atas permintaan tersebut, Presiden SBY menjawab, kepercayaannya akan cepat pulih jika seluruh jajaran Ditjen Pajak serta Ditjen Beacukai benar-benar menunjukan integritas, kapasitas, dan kinerja yang baik. "Makin cepat ditunjukkan, makin cepat pula kepercayaan saya itu pulih kembali," Presiden menjelaskan.

Terhadap reformasi perpajakan, Presiden SBY menegaskan selalu mendukung setiap perbaikan dan peningkatan kinerja, setiap langkah reformasi. "Kalau saudara sudah memiliki agenda, prioritas, program aksi dalam tahap kedua ini, jalankan. Jalankan dengan benar dan kemudian lakukan evaluasi untuk melihat hasil konkretnya," ujar SBY.

Kepala Negara juga menjelaskan pentingnya hal-hal terkait pajak dan beacukai. SBY menggarisbawahi kembali bahwa pajak dan beacukai dapat dilihat dari perspektif moral dan keadilan, dan juga dari perspektif penerimaan negara untuk pembiayaan pembangunan dan jalannya pemerintahan umum.

Dari pengamatan Presiden selama ini, yang mengacu kepada banyaknya pesan billboard "Orang Bijak Bayar Pajak", tidak hanya berlaku bagi wajib pajak, namun juga petugas pajak. "Petugas pajak yang bijak adalah petugas pajak yang mengelola urusan perpajakan dengan baik dan benar," SBY menegaskan. (dit)

 

 

Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/07/21/5673.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0