Kepastian pembelian gas tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima tiga perusahaan energi Meksiko di Hotel Intercontinental Mexico City, Meksiko, Minggu.
Tiga perusahaan energi tersebut adalah Sempra Energy, konsorsium Excelerate Energy yang terdiri dari Tammsa dan Cemsa dan Grup Transportes Maritimos Mexicanos (TMM).
Sempra Energy memiliki dua terminal di Baja, California. LNG tersebut akan langsung dikirim ke Baja, California dan sebagian lagi masuk ke Meksiko.
Purnomo mengatakan, kesepakatan dengan Sempra sudah final dan pemimpin Sempra sudah mengunjungi terminal Tangguh, sehingga diharapkan pada tahun depan gasnya bisa dikirim melalui Baja, California.
"Pendapatan dari nanti LNG yang kita jual ke sini (Meksiko) sekitar 1,1 miliar dolar AS per tahun yang pendapatan untuk Indonesia itu kan 65 persen untuk pemerintah, dan 35 persen nanti untuk perusahaan Tangguh, BP," katanya.
Pimpinan Sempra yang hadir dalam pertemuan dengan Presiden Yudhoyono adalah pimpinan Sempra Donalkd E. Felsinger, Presiden Sempra Darcel L. Hulce dan Direktur Alejandro Rios Rippa.
Sempra merupakan salah satu perusahaan Fortune 500 bidang energi yang berkantor pusat di San Diego, California. Pada tahun 2007 Sempra membukukan keuntungan 11 miliar dolar AS dari semua operasinya di AS, Argentina, Kanada, Chili, Jerman, Meksiko, Peru, Singapura, Spanyol, Inggris dan Uruguai. Sempra merupakan perusahaan gas pertama yang mendapat lisensi untuk mendistribusikan gas alam di Meksiko.
Sementara konsorsium Excelarate Energy yang terdiri dari Tammsa dan Cemsa telah sepakat untuk bekerjasama dengan Pertamina, PGN dan PLN untuk membangun dua terminal penampungan gas di Banten Jawa Barat dan Gresik Jawa Timur.
Excelarate energy adalah salah satu perusahaan terdepan dalam pengembangan teknologi kapal terapung yang memproses LNG, dan telah diterapkan teknologinya di beberapa wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan Afrika.
Sementara Tammsa adalah perusahaan yang telah mendapat ijin untuk mengoperasikan sebuah terminal dan penimbunan gas terapung di pantai barat Meksiko. Sedangkan Cemsa adalah perusahaan Meksiko yang berdiri sejak tahun 2000 dan bergerak di bidang pipanisasi gas alam di Meksiko.
Perusahaan ketiga yang menemui Presiden adalah Grup Transportes Maritimos Mexicanos (TMM) yang akan membeli batubara 6 juta ton per tahun untuk pembangkit listrik di Meksiko karena batubara yang mereka dapat dari Amerika Latin semakin kecil.
"Mereka akan beli dari Indonesia 6 juta ton per tahun secara bertahap, mulai 3 juta ton per tahun terus meningkat ke 6 juta ton per tahun. Kalau memang portnya belum siap, mereka juga siap membangun port sehingga bisa dipercepat pembelian batubara dari Indonesia. Pembelian itu akan direalisasikan mulai tahun depan," kata Purnomo.
Grup TMM merupakan perusahaan logistik terbesar di Amerika Latin, yang memberikan jasa pelayanan multi moda dengan spesialisasi untuk transportasi laut dan manajemen pelabuhan. TMM mempunyai rencana untuk mengembangkan diri menjadi perusahaan yang dapat mensuplai batu bara bagi keperluan perusahaan listrik di Meksiko.
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/11/17/meksiko-sepakat-beli-gas-dari-tangguh/
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?